Di Tengah Kritik Keras Kegagalan Timnas di Kualifikasi Piala Dunia, Pengamat Sepak Bola Ingatkan Peran Krusial Ketua Umum PSSI
Jakarta, faktapers.id – Keputusan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjadi sorotan tajam setelah kegagalan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di tengah gelombang kritik yang menuntut pertanggungjawaban pimpinan federasi, pengamat sepak bola kondang, Coach Justin, justru menyajikan perspektif berbeda, mengingatkan publik akan aset terpenting yang dimiliki Erick Thohir: koneksi internasionalnya.
Pernyataan Coach Justin ini muncul sebagai respons terhadap kritik yang memuncak terhadap PSSI pasca-kekalahan krusial Timnas.
Sorotan Coach Justin: Siapa Pengganti dengan Koneksi Eropa?
Dalam pernyataannya, Coach Justin menegaskan bahwa aset terbesar Erick Thohir bukanlah hanya jabatan struktural, melainkan jaringan diplomasi sepak bola yang ia miliki di Eropa dan kancah internasional. Koneksi ini dinilai vital untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
“Pak Erick punya koneksi di Eropa, kalau dia mundur siapa yang bisa gantiin dia?” ujar Coach Justin.
Pernyataan ini secara implisit menantang para kritikus untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang jika Erick Thohir mundur. Menurut Coach Justin, PSSI saat ini membutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya piawai di dalam negeri, tetapi juga memiliki kemampuan negosiasi dan diplomasi di tingkat global.
Dilema PSSI: Prestasi Jangka Pendek vs. Pembangunan Jangka Panjang
Analisis Coach Justin ini menempatkan PSSI di bawah dilema yang kompleks:
- Kegagalan Jangka Pendek: Kegagalan Timnas di Kualifikasi Piala Dunia adalah indikator kegagalan prestasi di lapangan. Hal ini memicu kritik keras dan tuntutan pertanggungjawaban.
- Jaminan Jangka Panjang: Koneksi Erick Thohir, seperti yang terlihat dalam kolaborasinya dengan FIFA (terlihat dalam gambar bersama Gianni Infantino), adalah kunci untuk proyek-proyek besar, termasuk pembangunan infrastruktur, program pengembangan wasit, hingga dukungan untuk naturalisasi pemain berdarah Indonesia yang berkompetisi di Eropa.
Coach Justin menekankan bahwa koneksi seperti ini tidak mudah didapatkan dan berfungsi sebagai “jaring pengaman” diplomatik dan finansial bagi PSSI. Jika Erick Thohir mundur, kursi Ketua Umum berisiko diisi oleh figur yang kuat secara domestik, tetapi lemah di panggung internasional, sehingga menghambat agenda besar reformasi sepak bola Indonesia.
(Ig)













