NasionalJabodetabekPolitik

Konfederasi KASBI Kerahkan Lebih dari Seribu Buruh di Jakarta: Menuntut UU Ketenagakerjaan Pro Buruh dan Kenaikan Upah 15%

9
×

Konfederasi KASBI Kerahkan Lebih dari Seribu Buruh di Jakarta: Menuntut UU Ketenagakerjaan Pro Buruh dan Kenaikan Upah 15%

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id  – Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menggelar aksi demonstrasi besar di Jakarta Pusat pada Kamis (6/10/2025). Aksi ini diawali dengan titik kumpul di depan Gedung TVRI, Jalan Gelora Tanah Abang, sebelum bergerak menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR/MPR) RI.

​Berdasarkan monitoring, total massa yang tergabung dalam aksi ini mencapai 1.075 orang, yang berasal dari berbagai afiliasi serikat buruh di bawah KASBI dari Jabodetabek, Karawang, Cilegon, hingga Sumedang dan Bandung. Kontingen terbesar datang dari KASBI Tangerang Kota dengan estimasi 400 orang.

​Aksi KASBI kali ini membawa sederet tuntutan yang termuat dalam spanduk, baliho, dan poster. Tuntutan ini merangkum isu-isu ketenagakerjaan, ekonomi, hingga politik dan demokrasi.

​Isu Ketenagakerjaan dan Ekonomi Prioritas:

  • ​Pencabutan UU Cipta Kerja: Tuntutan paling mendesak adalah pencabutan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Jo Perppu 2/2022 & UU No. 6/2023), yang dinilai tidak berpihak pada hak-hak buruh.
  • ​Kenaikan Upah Minimum: KASBI menuntut kenaikan upah layak nasional secara adil dan bermartabat, dengan kenaikan minimal sebesar 15% untuk tahun 2026.
  • ​Pengesahan RUU Pro Buruh: Mendesak DPR segera mengesahkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang secara eksplisit pro buruh.
  • ​Hapus Outsourcing dan Honorer: Tuntutan penghapusan sistem kerja outsourcing dan pengangkatan guru serta pegawai honorer menjadi pegawai tetap.

​Isu Lain yang Disorot:

  • ​Jaminan Kesejahteraan: Stabilisasi harga sembako dan barang kebutuhan lainnya, serta pemberian ruang laktasi yang memadai bagi buruh yang menyusui.
  • ​Perlindungan Hak: Jaminan dan perlindungan terhadap hak buruh migran, serta penghentian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

​Mobilisasi massa aksi dimulai sejak pagi hari, dengan alat peraga seperti mobil komando (tiga unit), replika gurita sebagai simbol oligarki, spanduk, dan bendera KASBI telah disiapkan di lokasi titik kumpul.

  • ​Pukul 10.45 WIB: Massa pertama dari KASBI Bogor tiba.
  • ​Pukul 10.58 WIB: Kontingen besar dari KASBI Kota Tangerang, dengan sekitar 400 orang, tiba menggunakan sejumlah bus, diikuti oleh mobil komando.

​Setelah massa aksi berjumlah signifikan, mereka melakukan setting barisan di depan Pulo Dua.

​Pukul 11.56 WIB, massa KASBI bergerak dari titik kumpul (depan Pulo Dua) dan memulai long march menuju tujuan utama demonstrasi, yakni di depan Gedung DPR/MPR RI, untuk menyampaikan secara langsung tuntutan mereka kepada para wakil rakyat.

​Aksi KASBI ini juga menyertakan pesan-pesan yang bersifat politis, seperti penolakan serikat buruh yang ‘mesra dengan oligarki’, penegakan supremasi sipil, dan kritik terhadap kriminalisasi aktivis.

(Uaa)