Jakarta, faktapers.id – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya resmi memulai Operasi Zebra Jaya 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai hari ini hingga 30 November. Operasi diawali dengan apel gelar pasukan yang dipimpin Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, dan melibatkan personel gabungan dari Polri, POM TNI, serta Dinas Perhubungan.
Kombes Pol Komarudin menegaskan bahwa operasi ini menjadi bagian dari cipta kondisi menjelang Operasi Lilin atau pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekaligus merespons tingginya pelanggaran lalu lintas di wilayah DKI Jakarta.
“Sampai Oktober, tercatat lebih dari 500 ribu pelanggaran lalu lintas. Kondisi ini mengakibatkan lebih dari 11 ribu kecelakaan dan menelan lebih dari 600 korban meninggal dunia. Ini angka yang sangat memprihatinkan dan harus segera kita tekan,” ujar Komarudin.
Ia menambahkan, data Jasa Raharja menunjukkan besarnya dampak kecelakaan tersebut. “Santunan yang sudah dikeluarkan mencapai lebih dari Rp100 miliar. Ini bukan sekadar angka, tetapi gambaran banyaknya keluarga yang terdampak akibat pelanggaran lalu lintas,” terangnya.
Untuk itu, Polda Metro Jaya menerjunkan 2.939 personel gabungan yang akan ditempatkan di seluruh wilayah Jakarta. Tahun ini, pola penindakan juga berbeda. Polri tidak lagi menggunakan razia stasioner, melainkan menerapkan hunting system, yaitu patroli mobile yang menyasar langsung ruas-ruas jalan yang rawan pelanggaran.
“Kami tidak menggunakan razia statis. Personel gabungan TNI, Polri, dan Dishub akan bergerak menyisir titik-titik rawan. Selain itu, 127 ruas jalan juga dipantau langsung melalui kamera ETLE. Tujuan utama kami bukan menilang sebanyak-banyaknya, tetapi menyelamatkan masyarakat dari risiko kecelakaan,” tegas Komarudin.
Dirlantas menutup pernyataannya dengan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi aturan berlalu lintas selama Operasi Zebra dan seterusnya.
“Keselamatan bukan hanya tanggung jawab polisi. Kami ingin masyarakat pulang ke rumah dengan selamat. Mari kita disiplin di jalan demi keselamatan bersama,” pungkasnya.
(ibeng)













