Jakarta, faktapers.id – Guna menciptakan wartawan berintegritas dan kompeten Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya Angkatan ke-23 Tahun 2025 terapkan tes uji membuat berita dengan tulisan tangan.
Hal tersebut dikatakan Ketua PWI Jaya, Kesit B Handoyo usai penyelenggaraan OKK di Ruang Nusantara, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu, (19/11/2025).
“Kemajuan teknologi memang tak bisa dipungkiri. Seseorang bisa melakukan apa saja melalui teknologi AI (Teknologi Kecerdasan Buatan) termasuk untuk menulis sebuah berita. Tinggal perintah dengan memberikan sedikit data maka dalam waktu singkat selesai. Untuk wartawan di PWI tak disarankan,” papar Kesit.
Oleh karenanya Kesit menambahkan bahwa untuk OKK angkatan ke-23 dilakukan terobosan baru yakni peserta OKK diminta untuk membuat berita dengan menulis berita dengan tulisan tangan di atas kertas bergaris sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh penguji Dr, Bagus Sudarmanto, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jaya.
Bertema “Melalui OKK Kita Lahirkan Wartawan Beretika dan Berintegritas” OKK kali ini diikuti sebanyak 44 peserta calon anggota PWI Jaya sebagai kegiatan pembekalan yang menjadi syarat awal bagi wartawan untuk bergabung sebagai anggota organisasi profesi tertua di Indonesia tersebut.
Kesit juga menekankan bahwa OKK bukan hanya krgiatan seremonial, tetapi proses pembentukan karakter profesionalisme, kompetensi, beretika, dan tanggung jawab profesi dalam menjalankan tugas jurnalistik di tengah tantangan era digital wartawan.
“PWI hadir untuk memastikan anggotanya bukan hanya kompeten, tetapi juga berintegritas. OKK adalah fondasi untuk memahami sejarah, nilai, dan tanggung jawab moral seorang wartawan,” tambah Kesit.
Ditempat yang sama, Dr.Bagus Sudarmanto mengatakan bahwa ujian tertulis kepada seluruh peserta diberikan terkait penulisan dan dinamika media. Mantan Pemimpin Redaksi Terbit dan Wakil Pemimpin Umum Pos Kota itu memberikan soal kepada seluruh peserta, yang hasilnya diserahkan baik secara fisik maupun melalui email PWI Jaya.
Langkah ini diambil untuk memberikan instrumen penilaian yang lebih objektif terkait kemampuan dasar jurnalistik para calon anggota. Melalui ujian tersebut, peserta diminta menulis berita dengan format 5W1H, sehingga penguji dapat melihat langsung ketepatan mereka dalam mengolah informasi, memilih angle, dan menerapkan kode etik.
“Penilaian dilakukan berdasarkan empat kriteria utama, yakni kelengkapan unsur berita, Struktur dan akurasi penulisan, Ketepatan bahasa jurnalistik, dan Kepatuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ),” papar Dr.Bagus Sudarmanto.
Penerapan ujian tertulis ini merupakan respons PWI Jaya terhadap dinamika industri media dan kebutuhan untuk memastikan bahwa calon anggota memiliki kemampuan menulis berita yang memadai, bukan hanya pengalaman lapangan atau portofolio semata. Dengan demikian, proses seleksi menjadi lebih menyeluruh, terukur, dan berorientasi pada kualitas.
Di moderatori Haresty Arsysy Amrihani, sekretaris II PWI Jaya, OKK kali ini juga menghadirkan pemateri dari berbagai bidang di lingkungan PWI Jaya, yakni; Penerus Bonar, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan, dengan materi Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) dan Z.A. Retno Intani, anggota Dewan Kehormatan, yang menyampaikan materi UU Pers No. 40/1999, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak.
Selain ujian menulis berita, peserta juga menerima pembekalan mengenai dasar-dasar jurnalistik, hukum pers, peran organisasi PWI, serta penguatan etika profesi. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar dan interaktif.
PWI Jaya berharap OKK Angkatan ke-23 ini dapat melahirkan wartawan baru yang beretika, berintegritas, dan mampu menjaga marwah profesi, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia pers di Jakarta dan nasional.
(her)













