Klaten, faktapers.id.– Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) digelar di Gedung PGRI Klaten, Rabu (26/11/2025) malam.
Acara ini menjadi ajang apresiasi bagi para pendidik yang telah berkontribusi besar dalam membangun masa depan generasi bangsa.
Hadir sekitar 500 tamu undangan, termasuk Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, serta Ketua DPRD Edy Sasongko.
Kehadiran para pemangku kebijakan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan komunitas pendidikan.
Rangkaian Kegiatan sebagai Media Penguatan Kompetensi
Wakil Ketua PGRI Kabupaten Klaten, Suharjo, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dimulai dengan pemasangan atribut HUT PGRI, diteruskan dengan berbagai agenda edukatif dan kompetitif.
Beberapa kegiatan yang digelar antara lain:
Lomba tenis lapangan dan bola voli untuk memperkuat sportivitas. Lomba paduan suara sebagai wadah ekspresi seni dan Donor darah sebagai bentuk kepedulian sosial
Ziarah ke makam mantan pengurus besar PGRI sebagai refleksi sejarah. Seminar pendidikan bersama BPMP dan BBGTK untuk memperkaya wawasan profesional guru
Kemudian, aksi bakti sosial yang menumbuhkan empati dan solidaritas. Menurut Suharjo, seluruh rangkaian ini dirancang sebagai ruang belajar bagi guru, bukan sekadar perayaan seremonial.
Guru Hebat untuk Indonesia Kuat
Mengangkat tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat, Pendidikan Maju”, PGRI Klaten mendorong para guru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tema ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pendidik untuk memperkuat kompetensi, adaptasi, dan integritas di tengah perkembangan teknologi dan kurikulum yang terus berubah.
Refleksi Kebijakan Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, PGRI juga memberikan catatan terhadap implementasi pembelajaran mendalam (deep learning) dalam kurikulum yang saat ini sedang dioptimalkan.
Suharjo menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi guru agar transformasi pembelajaran dapat berjalan efektif.
“Kami terus mengawal kualitas proses belajar, mulai dari perencanaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, hingga pengalaman belajar siswa. Semua ini demi mutu pendidikan,” ujarnya.
Dukungan untuk Kesejahteraan Guru
Salah satu hal yang ditekankan oleh PGRI adalah kebutuhan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan guru, khususnya Guru Tidak Tetap (GTT).
Selain itu, rekomendasi agar percepatan pengangkatan GTT menjadi PPPK dapat terwujud menjadi salah satu fokus advokasi PGRI.
“Kesejahteraan guru adalah fondasi kualitas pendidikan. Ketika guru dihargai secara layak, mereka dapat bekerja dengan optimal,” tambahnya.
Penutup: Kolaborasi untuk Pendidikan Berkelanjutan
PGRI Klaten berharap bahwa perayaan HUT ke-80 ini bukan hanya peringatan tahunan, tetapi juga momentum memperkuat komitmen bersama dalam memajukan pendidikan.
Dengan kolaborasi antara guru, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan pendidikan di Klaten semakin maju, inklusif, dan berkelanjutan.
(Reporter : Ani Sumadi)













