Headline

TPA Bonto Ramba Sudah Tidak Cukup Ruang Lagi untuk Penampungan Sampah

682
×

TPA Bonto Ramba Sudah Tidak Cukup Ruang Lagi untuk Penampungan Sampah

Sebarkan artikel ini

Maros, Faktapers.id – tempat pembuangan akhir TPA Bonto Ramba Desa Bonto matenne Kecamatan Mandai milik Pemkab Maros yang dikelola oleh dampak lingkungan hidup DLH Kabupaten Maros tidak lagi tertata rapi akibat membeludaknya sampah yang saat ini. Minggu (29/11/2020)

Sampah rumah tangga perkotaan yang semakin hari semakin meningkat sementara itu TPA Bonto Ramba tidak cukup ruang lagi untuk dijadikan penampungan pembuangan sampah rumah tangga perkotaan bagi masyarakat Maros.

Kondisi sampah saat ini berserakahan disekitar luar area diakibatkan sampah didalam area sudah membumbung tinggi seperti gunung.

Mirisnya pemerintah saat ini sepertinya kurang peduli belakangan ini, sementara TPA Bonto Ramba satu satunya pembuangan sampah rumah tangga perkotaan milik Pemkab Maros.

Salah Tokoh pemuda dusun Bonto Ramba, desa Bonto matenne , Nursyam, mengatakan bagaiman tidak sampah tidak membumbung tinggi TPA tersebut sudah puluhan tahun lamanya dipergunakan sebagai pembuangan sampah rumah tangga perkotaan masyarakat, sementara tidak pernah dilakukan untuk peluasan lahannya

“Kalau dalam waktu dekat ini tidak dilakukan tambahan ruang tambahan pembuangan sampah TPA Bonto Ramba milik Pemkab Maros , ” kami yakin akan akan menimbulkan masalah baru. Terutama dampak lingkungan bagi warga sekitar, karena setiap hari produksi sampah terus bertambah, sementara area TPA tidak ada cukup ruang untuk membuang sampah ,jadi kemana sampah itu mau dibuang. Kami akan pertanyakan keserusan pemkab menyikapi permasalahan ini,” tegas Nursyam

Selain itu, kita bisa liat sampah rumah tangga perkotaan saat ini banyak berserakan dan menumpuk ditepi jalan dibeberapa lokasi.

Olehnya itu kami berharap agar pihak pemerintah terkait serius menangani permasalahan ini mengingat kondisi cuaca saat sudah mulai memasuki musim hujan, sampah sampah tersebut apa bila tidak ditindak lanjuti akan menjadi faktor utama bencana banjir nantinya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab.Maros Frans Johan mengatakan, kalau memang lokasi TPA Bonto Ramba sudah penuh, tidak ada lagi area milik Pamkab yang kosong. “Jadi beberapa terakhir ini, kami sudah menggunakan badan jalan sebagai pembuangan sementara,” ujarnya.

Menurut Frans, sudah mengajukan ke Bupati permintaan perluasan TPA, lengkap dengan dokumen pemilik lahan yang bersedia dibebaskan lahannya untuk perluasan TPA.

“Saya sudah buatkan proposal kebupati, untuk segera ditindak lanjuti. Tapi sampai sekarang belum jales kapan direalisasikan, sementara produksi sampah rumah tangga semakin hari semakin meningkat. Untuk Maros saat ini produksi sampahnya sekitar sekitar 60 ton per hari,” terang Frans.

Dikatakan juga, kalau masalah ini tidak cepat diatasi, diperkirakan bulan depan tidak bisa lagi ada sampah di bawa ke TPA Bonto Ramba. “Semua space sudah penuh, termasuk badan jalan yang dalam kawasan TPA. Jadi sampah rumah tangga warga Maros mau dibawah kemana lagi. Kami sebagai penanggung jawab yang membidangi persampahan di daerah ini,” tandas Frans.

Kadis DLH juga menjelaskan kalau persolan sampah sebenarnya bisa diatasi walau lahannya sempit, tapi harus dibangun pusat daur ulang sampah memadai. Jadi sampah bisa terbagi tidak semua harus dibuang di TPA, tapi harus di daur ulang dulu, dan itu bisa menghasilkan uang. “Kalau ada pusat daur ulang dibangun di sini, kami yakin cuma sekitar sepuluh persen saja sampah yang terbuang di TPA,” sebutnya.

“Kami cuma usulkan, soal pelaksanaannya tergantung keputusan Bupati. Kalau ada dibangun pusat Daur ulang sampah, itu bisa mengurangi volume sampah yang terbuang ke TPA, jadi kita tidak perlu repot terus perluasan lahan pembuangan. Saya katakan demikian itu dari hasil studi banding kami di daerah pulau Jawa yang sudah mengelolah sampahnya sistim daur ulang,” pungkas Kadis DLH. Anchank

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *