Singaraja.Bali.Faktapers.id – Perairan Buleleng/Bali di Bulan Desember ini mulai diterjang gelombang pasang, cuaca buruk dan membahayakan tersebut mengakibatkan para nelayan dan pemandu wisata dolpin harus menambatkan perahu layarnya kedarat.
Seperti pesisir Desa Anturan Kecamatan Buleleng, perahu yang biasanya dijangkarkan dipinggir pantai kini satu pun tak nampak, para nelayan lebih memilih mengalihkan kesungai maupun membongkar untuk sementara waktu agar tidak terjadi kerusakan yang mengakibatkan kehilangan armada untuk mencari ikan dilautan lepas.
Laporan dari Kasubnit Binmasair Ipda Made Parna,S.H kepada Kasat Pol Airud Polres Buleleng AKP Wayan parta pertanggal 8 Desember 2020 pukul 09.20 wita dalam Sambang Warga Nelayan (Bang Wayan), warga pesisir tetap diberikan himbauan agar bersama – sama menyikapi cuaca yang kurang bersahabat yaitu dengan tidak beraktivitas di laut guna mencegah terjadinya Laka laut.
Kasat Pol Airud AKP Wayan Parta,S.H., kepada Faktapers.id Selasa (8/12) seijin Kapolres Buleleng tetap mengintruksikan personil di semua Pos yang ada agar memantau dan melaporkan secepatnya cuaca yang terjadi di laut maupun selalu mengingatkan warga supaya untuk sementara tidak ada aktivitas mencari ikan, mengingat gelombang tinggi terus terjadi,
“Tadi Sambang Warga Nelayan yang dilaporkan oleh personil dari pos pantau Anturan, gelombang pasang air laut sudah terjadi dari kemarin, kita tetap ingatkan bagi para Nelayan di pesisir Buleleng mari untuk sementara jangan ada aktivitas dilautan agar tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan,”ujar Kasat AKP Wayan Parta.
Selain tidak melaut aktivitas warga pesisir tetap juga diingatkan untuk selalu menjaga prokes menerapkan Fisical dan Social Distancing .
Sementara aktivitas nelayan dalam menghadapi cuaca buruk yang kini terjadi, selain pemasukan nampak berkurang untuk menghidupi keluarga juga pandemi masih melanda, warga ada yang beralih ke pekerjaan sampingan, seperti mencari yang dilakukan Nyoman Sukadana alias Serod biasanya aktivitas yang dilakukan mencari keong di sawah-sawah namun melihat depan rumahnya masih digerus ombak pihaknya memilih untuk memasang tanggul air,”Masih pasang tanggul air laut dulu, takut malam hari bangunan saya diterjang gelombang. Kami sangat harapkan bantuan karung untuk di isi pasir sehingga air laut tidak masuk ke halaman rumah,”ujar pria yang sering berguyon.
Kendati demikian belum lagi masyarakat yang mengandalkan tabungan yang ada di LPD berharap di dapat kini masih menunggu kepastian pada bulan ini dari pihak ketua, yang nantinya uang tersebut sebagai bekal dalam menghadapi cuaca buruk. Des