Jakarta, faktapers.id – Pianis muda Indonesia, Jonathan Kuo, menggelar Konser Virtual Resital Piano Online Bersama Jakarta Conservatory of Music Sore ini Minggu, 13 Desember 2020, pukul 17.00 Wib melalui
Yotube Channel.
Ya, Pianis klasik Jonathan Kuo ini tak pernah berhenti berkarya walau ditengah pandemi. Kita tau, Jonathan Kuo salah satu Young Steinway Artist dari Indonesia yang mendunia telah menerima banyak penghargaan dari beberapa kompetisi internasional, seperti the Virginia Waring, Kawai Asia, Chopin ASEAN, Thailand Chopin International Piano Competition dan
masih banyak lagi.
Saat ini ia menjadi mahasiswa Program Diploma Konservatorium Musik Jakarta yang aktif berkarya di usia yang masih belia. Meski pun belum bisa menggelar resital offline, Jonathan Kuo terus berkarya dengan menggelar resital online.
Sejauh ini, pianis muda berbakat tersebut telah 3 kali menggelar resital online, dua diantaranya bersama Jakarta Conservatory of Music (JCoM) dan yang satunya bersama House of Piano (part of Steinway and Sons Indonesia).
Jo panggilan akrabnya, mengungkapkan keinginannya berbagi dan memperdengarkan karya-karya indah kepada para pecinta musik klasik yang hampir setahun ini tidak dapat menikmati konser atau sajian musik klasik. Bersama Jakarta Conservatory of Music dibawah pimpinan Iswargia R. Sudarno, Jonathan Kuo akan menggelar kembali online piano recital yang disiarkan secara langsung Sabtu, 13 Desember 2020 melalui youtube channel: Jakarta Conservatory of Music.
Dalam resital online tersebut, Jo secara solo akan menampilkan beberapa karya dari 3 Komponis yaitu; Mozart, Bartok dan Schumann. Karya yang akan ditampilkan Jo secara solo diantaranya: Johannes Brahms’ Four Ballades, Op. 10, Ludwig van Beethoven’s “Appasionata” and “Waldstein” piano sonatas, Franz Schubert’s Wanderer Fantasy, Wolfgang Amadeus Mozart’s Fantasy in C Minor, KV 475, Bela Bartok’s Piano Sonata Sz. 80, dan Robert Schumann’s Carnaval Op. 9.
Dengan durasi 60 menit, Jo akan menampilkan penampilan terbaiknya dari berbagai gaya bermusik abad ke-18, 19 dan 20. “Tentunya akan ada perbedaan antara pertunjukan offline dan online. Perbedaannya, jelas Saya tidak bisa merasakan kehadiran penonton secara langsung, tidak bisa interaksi dengan penonton dan sesama pemain. Dan yang yang paling berbeda adalah output suara dari resital online ini jauh berbeda dengan resital offline.
Oleh karena itu, penonton diharapkan menggunakan headphone atau sound system yang bagus untuk mendengarkan resital online ini,” ucap Jo.
Sedangkan Iswargia R. Sudarno mengungkapkan “Walau sensasi dan output suara yang dihasilkan jelas berbeda, keuntungan menonton resital online ini penonton bisa menikmatinya dimana pun dan menggunakan media apa pun dengan aman tanpa khawatir ada kerumunan massal layaknya konser offline. Dan penonton bisa lebih santai melihat penampilan para penampil tidak seperti ketika berada di dalam gedung konser yang diwajibkan untuk memberi perhatian “penuh”.
Iswargia dan Jakarta Conservatory of Music mengungkapkan bahwa Konser adalah kegiatan kebudayaan yang harus selalu ada supaya cita rasa dan sensitivitas Kita sebagai masyarakat selalu terjaga.
Ia berharap dengan menggelar resital online, menjaga apresiasi masyarakat terhadap karya musik. Dan menjaga agar para musisi tidak kehilangan keterampilan, kreativitas dan mentalitas dalam bermusik. Karena konser sejatinya berbeda dengan latihan musik biasa. Her