Singaraja.Bali.Faktapers.id- Pandemi virus covid-19, selain melemah kan ekonomi juga membuat pondasi hubungan keharmonisan keluarga renggang, bahkan menuai perpecahan dan harus menelantarkan anak akibat beberapa faktor penopang.
Seperti yang paparkan Lowyer asal Denpasar Ni Luh Putu Eka Susilawati., S.H yang sering menerima pengaduan perceraian saat dikondirmasi Faktapers.id usai melaksanakan sembah bakti kehadapan tuhan yang maha esa di Pura Labuhan Aji Desa Temukus, Singaraja/Bali Minggu(13/12) pukul 11.00 wita.
Selaku ketua DPD FPPI Bali (Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia), kehancuran rumah tangga akibat ekonomi lemah juga menimbulkan riak kecil dalam rumah tangga itu sendiri,l
“Pandemi ini selain melemahkan ekonomi, angka perceraian sangat tinggi melandasi itu semua,seperti suami yang biasanya bekerja ada penghasilan kini harus dirumahkan otomatis untuk menopang hidup tambah berkurang besar kemmungkinan bisa menghalalkan segala cara. Perceraian bisa timbul karna konflik rumah tangga dari salah baca hp, atau buat status dimedia sosial bisa juga mengakibatkan karena yang satunya merasa tidak didenger perkataanya jadi konflik,”ujarnya
Menurut Eka Susilawati yang sering menerima kasus perceraian di Denpasar/Bali , “Kalau tidak dibekali dengan dasar Iman atau satu sisi saling memahami serta membuat kegiatan yang positif hal buruk pasti terjadi dalam rumah tangga itu sendiri, jadinya anak akan menjadi korban,belum lagi anak-anak tidak bersekolah dan orang tua mengajarkan dirumah bisa setres yang dialami.
Dimasa covid-19 ini kita tidak perlu berharap sembako, lebih penting pendidikan moral kita yang utama atau punya lahan nganggur dikelola sehingga bermanfaat dan menghasilkan, yang punya ketrampilan seni ayo bangkitan ilmu untuk mengajar, atau para wanita yang dirumahkan mungkin hp bisa dimanfaatkan kehal positif misalnya mencari pengetahuan membuat kue atau olahan makanan lainya.
Jadi kami sarankan perceraian jangan sampai terjadi anak yang menjadi korban baik masa depanya maupun spikis anak akan terganggu. Yang menjadikan kambing hitam perceraian karena lebih kejejaring sosial dan digunakan dengan kurang efektif seperti ungkapkan perasaan sendiri, kegiatan kantor yang diunggah berdua akan menimbulkan kesan tidak baik, Apa Yang Anda Pikirkan,”jelas Ni Luh Putu Eka Susilawati.Des