Klaten, faktapers.id – Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan pembangunan gedung serba guna yang terletak di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah diperkirakan selesai pekerjaan tahun 2022 dengan alokasi dana APBD sebesar Rp 90 milyar.
Pemberian nama gedung dengan mencatut nama Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pun menuai banyak kontroversi. Kendati demikian, ia menyebut penamaan gedung Grha Megawati sudah final.
Sri Mulyani menilai penamaan gedung pertemuan milik publik tersebut didasarkan atas wujud cinta dan rasa terima kasihnya kepada Megawati Soekarno Putri yang merupakan mantan Presiden RI ke-5 (lima).
Gedung itu pun dicat warna merah yang identik dengan PDIP. Bupati berharap kedepannya gedung tersebut bisa menjadi ikon yang bermanfaat untuk masyarkat Klaten dan sekitarnya.
“Sebuah gedung besar tentunya juga mengambil nama tokoh yang besar pula,” ujar Sri Mulyani, usai menanam pohon Kurma dilokasi gedung, Jumat (12/3/2021) pagi.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan gedung Grha Megawati dimulai sejak 2018, diawali dengan pengurukan tanah dan pembuatan talud sungai dengan pagu anggaran Rp 3,5 miliar.
Dilanjutkan tahap kedua pada 2019 dengan anggaran sekitar Rp 15,4 miliar dari dana APBD untuk membangun gedung utama. Kemudian 2020 pembanguna gedung diteruskan dengan anggaran awal sebesar Rp 42 miliar.
Namun karena ada pandemi Covid-19 anggaran tersebut kena refocusing, sehingga disusutkan menjadi Rp 36 miliar untuk gedung utama, perataan tanah dan talud.
Luas gedung utama sekitar 5000 meter persegi dengan ketinggian diukur dari lantai gedung kurang lebih 10 meter dan mampu menampung hingga 3000 orang. Madi