Singaraja.Bali.Faktapers.id-Puluhan kerama adat Dadia Pasek Gelgel Banjar Dinas Babakan Desa Panji Kecamatan Sukasada,Buleleng berduyun-duyun haturkan sembah bakti kehadapan leluhur dalam Pamelaspasan (Ngenteg Linggih) Sasih Kedasa yang jatuh pada Purnama Minggu 28/3/2021.
Dadia,sebelumnya telah dibangun puluhan tahun, kini bangun tersebut beberapa direbabilitasi oleh pengempon Pura sebelum Pandemi melanda. Banyak kendala dihadapi karena anggaran besar, akhirnya DPRD Bali IGK Kresna Budi Ketua Komisi II mendonasi sebesar Rp-150.0000 melaui dana hibah 2020. Dan pengerjaan dibarengi kegotong royongan dari krama sehingga akhirnya dapat diselesaikan dan digelar upacara secara keagamaan adat Hindu dari Sabtu(27/3) pukul 06.00 wita hingga selesai dan dilanjutkan puncak acara Ngenteg Linggih tepat Purnama Minggu (28/3) yang akan dihadiri langsung anggota DPRD TK II dan DPRD I Bali IGK Kresna Budi dari fraksi Golkar.
Kusus Upacara ngenteg Linggih diambil sangat sederhana(madia) dengan biaya hampir 50 juta yang juga dikeluarkan dari donatur kerama dengan berjumlah 20 KK pengempon. Biasanya secara adat Hindu, upacara Ngeteg Linggih diselesaikan oleh Ida Pandita Empu Manik Jaya Kerti dari Abasan Panji dengan menelan anggaran upacara ratusan juta karena banyak sarana dan prasarana upacara harus di penuhi kendati tidak diharuskan.
Menurut pengempon Jro Putu Mardika, anggaran dikeluarkan merehab bangunan Padmasana(Surya), Meru, Gedong,Pelik Sari dan lainya, mengingat Pandemi melumpuhkan ekonomi krama hanya diminta tenaga untuk bergotong royong membuat membangun atau istilah Bali “Ngayah” beberapa bulan. Kepada awak media Faktapers.id selaku yang dituakan di Siwa(kawitan) Sabtu (27/3) memaparkan,
“Kemarin melalui dana hibah yang diberikan DPRD IGK Kresna Budi dapat realisasi 150 juta, ada juga krama yang donasi secara iklas sebagai rasa memiliki dan menghaturkan bakti kepada leluhur (Tuhan) pada prayangan, puncak acara Purnama 28/3/2021 rencana dihadiri Kresna Budi,”ujar Jro Mardika.
Kendati upacara keagamaan dirangkai secara sederhana namun krama dadia dengan kesemangatan, upacara dapat berjalan lancar tanpa hambatan, meski cuaca mendung tanpa diserta rintik hujan*Des*