Jakarta, faktapers.id – Ketua Umum (Ketum) Organisasi Keagamaan Buddha Sangha Mahayana Indonesia (SMI), Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira, mendatangi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Kamis, (1/4/2021).
Kedatangan Ketum SMI bersama jajarannya itu untuk memberikan ucapan selamat kepada AHY karena perjuangan AHY membuahkan hasil yang baik. Sebab pada Rabu, 31 Maret 2021 kemarin, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Moeldoko hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang awal Maret 2021 lalu.
Selain mengucapkan selamat, Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira bersama jajarammya juga memanjatkan Doa khusus untuk AHY dan keluarga besar Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kedatangan kami kesini untuk mengucapkan selamat atas buah perjuangan AHY karena pemerintah sudah memberikan keputusan bahwa Partai Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono adalah Partai Demokrat yang sah dan diakui oleh pemerintah dan Negara Indonesia,” papar Suhu Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Kamis, (1/4/2021) siang.
Dalam ajang silaturahmi ini, Suhu Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira mengatakan bahwa dirinya bersama Sangha Mahayana Indonesia (SMI) siap bersinergi dan bekerjasama dengan Partai Demokrat dalam setiap event atau acara kebangsaan. Bahkan secara khusus, Suhu Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira merekomendasikan beberapa pengurus seperti saudara Alih Budhi Kristianto dan saudara Arivin Rimba untuk diakomodir oleh AHY dalam kepengurusan Partai Demokrat.
“Dalam pertenuan ini saya mengatakan bahwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) siap bersinergi dan bekerjasama dengan Partai Demokrat dalam setiap event atau acara kebangsaan. Selain itu secara khusus, saya merekomendasikan saudara Alih Budhi Kristianto dan saudara Arivin Rimba untuk diakomodir oleh AHY dalam kepengurusan Partai Demokrat,” pungkas Suhu Mahabhiksu Gunabhadra Mahasthavira. Her