Headline

Waspada Lonjakan Covid-19, BNPB, Pangdam Jaya, IDI dan Satgas Penanganan Covid-19 Cek Kesiapan Sapras RSDC-19

430
×

Waspada Lonjakan Covid-19, BNPB, Pangdam Jaya, IDI dan Satgas Penanganan Covid-19 Cek Kesiapan Sapras RSDC-19

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Waspadai lonjakan Covid-19 Pasca Idul Fitri 1442 H, Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Operasi Penangan Pasien Covid-19, Dokter Adib Umaidi selaku Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 (Juru bicara Gugus Tugas) Profesor Wiku Adi Sasmiko, menggelar Konferensi Pers.

Sebelum konferensi pers, kepala BNPB melaksanakan rapat tertutup dengan Pangkogasgabpad Covid-19, Ketua Tim Mitigasi PB IDI dan Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 bertempat di Tower I Lt. 2 RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran.

Dalam penjelasannya, Doni Monardo, dalam dua hari terakhir telah terjadi kenaikan jumlah pasien. Padahal, pada 3 hari yang lalu posisi tempat tidur di rumah sakit adalah 15,2 persen. Tapi hari ini sudah bertambah menjadi 17,15 persen.

Menurut Doni Monardo, angka tersebut memang masih sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah pasien Covid-19 yang ada di Rumah Sakit pada September lalu dan pada periode Januari hingga Februari tahun ini yang mencapai sekitar 90 persen.

“Hari ini jumlah pasien masih relatif rendah. Tapi, berdasarkan pengalaman kita setiap akhir perayaan Lebaran itu akan diikuti dengan bertambahnya pasien di rumah sakit. Baik pasien RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran, mau pun Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Ketika pasien di Rumah Sakit bertambah maka akan diikuti dengan angka kematian yang relatif tinggi dan akhirnya berdampak terhadap dokter yang merawat serta akses lainnya. Sehingga kita harus bekerja keras untuk mengurangi pasien yang dirawat Rumah Sakit dengan berbagai cara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan berbagai langkah dan strategi mulai Tingkat Kelurahan dan Desa dengan melakukan Karantina Mandiri bagi mereka yang kembali dari kampung halamannya,” papar Doni Minardo di Media Center RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).

“Walaupun secara resmi pemerintah melarang namun kita ketahui ada juga warga kita yang tetap melakukan mudik lebaran. Untuk itu, kita lakukan strategi lain. Apabila dalam satu RT positif, maka Posko Covid-19 yang ada di tingkat desa berinisiatif melakukan Micro Lokdown. Sehingga tidak perlu ada pelarangan yang lebih besar. Cukup larangan itu dilakukan di tingkat yang paling kecil. Kalau bisa dilaksanakan dengan baik maka kekuatiran kita bisa kita atasi. Dengan upaya bersama saling mengingatkan, kami yakin pengendalian Covid-19 dapat diatasi,” tambah Doni Monardo.

Dalam pernyataannya, Doni Minardo menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas TNI, Polri, Tenaga Medis, Relawan maupun unsur lainnya yang telah bekerja keras dalam menangani Covid-19 ini.

Ditempat yang sama, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu pihaknya melakukan cek kesiapan tenaga kesehatan, maupun prasarana yang ada di RSDC Wisma Atlet.

Menurut Dudung, hal tersebut untuk antisipasi, sebagaimana upaya yang telah dilakukan bersama Polda Metro Jaya, yakni tracking. Terhadap yang negatif dipersilahlan melanjutkan perjalanan, namun bagi yang terpapar reaktif langsung dibawa ke RSDC. Bagi yang libur lebaran atau cuti, wajb tes antigen. Yang mudik harus tes swab.

“Saat ini sudah terjaring sekitar 175 orang positif yang kemudian ditempatkan di Tower 4 dan 5 Wisma Atlit. Sebagai antisipasi, telah disiapkan juga Tower 8, 9, dan 10 Wisma Pademangan,” terang Dudung.

Dikesempatan itu, Dudung juga berharap agar kesadaran masyarakat untuk senantiasa dan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M.

“Sekali lagi, kami himbau kepada masyarakat yang mudik untuk tes antigen, yang tidak mudik untuk tetap menjalankan Protokol kesehatan,” pungkas pangdam jaya.

Sementara itu, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dokter Adib Umaidi mengawali pernyataannya dengan ucapan selamat hari Bhakti dokter Indonesia yang ke 112. Senantiasa membaktikan diri kepada bangsa Indonesia, berkontribusi terutama terkait penanganan Covid-19 saat ini.

Menurut Adib Umaidi, upaya penanggulangan Covid-19, dipetlukan pemikiran diskusi tingkat Pusat dan Daerah. Dan yang paling utama dalam melawan Covid-19 ini adalah masyarakat yang harus dapat menjadi kontrol sosial.

“Yang paling konsistensi dalam menjalankan regulasi SOP atau petunjuk pemerintah tentang penanganan Covid saat kembalinya arus mudik adalah perlunya kontrol sosial. Jangan sampai belum selesai pandemi Covid-19, datang varian baru,” tutur Adib Umaidi.

Sebelum konfrensi pers berakhir, Tim Pakar Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, seiring dengan hari kebangkitan Nasional, kita harus bangkit melawan Covid. Kesiapan pemerintah dalam fasilitas kesehatan harus siap.

Karena menurut Wiku Adisasmito, masih ada beberapa provinsi yang masih tinggi tingkat penyebaran Covid-19.

“Waspadai tempat asal mudik, tempat tujuan mudik, selalu monitor kasus aktif Nasional, angka kematian, angka kesembuhan, kita harus baca indikator tersebut, jangan sampai meningkat secar drastis. Hal ini menjadi tanggung jawab Satgas, khususnya daerah yang jauh, pastikan kita bangkit melawan Covid-19,” pungkasnya. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *