Headline

Warga India Serbu Tempat Wisata, Dikuatirkan Covid -19 Meledak Lagi

280
×

Warga India Serbu Tempat Wisata, Dikuatirkan Covid -19 Meledak Lagi

Sebarkan artikel ini

Warga India Serbu Tempat Wisata, Dikuatirkan Covid -19 Meledak Lagi

Jakarta, Faktapers.id – Mulai ramainya aktivitas di kawasan wisata di India berpotensi menjadi klaster baru penularan kasus Covid-19 secara cepat di negara tersebut.

Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa aktivitas wisata yang tidak diatur dapat menciptakan keadaan penyebaran yang sangat cepat. Meski demikian, pemerintah India tetap memperbolehkan dibukanya kawasan wisata dengan tidak melanggar protokol kesehatan dan melarang adanya kerumunan.

“Memang benar bahwa pariwisata dan bisnis sangat terpengaruh akibat virus corona. Tetapi hari ini, saya akan mengatakan dengan sangat tegas bahwa tidak boleh ada kerumunan besar di stasiun bukit, pasar, tanpa mengenakan masker,” kata Narenda Modi, seperti dilansir Strait Times, Minggu (18/7/2021).

Seperti diketahui, warga India banyak melakukan liburan usai dihantam gelombang kedua yang menghancurkan.

Amit Gupta (47) misalnya, seorang penjual perhiasan berkendara dari ibu kota negara ke Shimla dan Kasauli di kaki bukit Himalaya di negara bagian Himachal Pradesh untuk liburan pertamanya dalam lebih dari satu setengah tahun. Shimla merupakan tujuan populer bagi wisatawan domestik.

“Ini adalah istirahat setelah waktu yang lama. Anda keluar dari hal-hal negatif yang beredar, di mana semua orang berbicara tentang Covid-19 dan bagaimana segala sesuatunya telah berubah,” kata Gupta.

Ratusan orang India lainnya dari negara bagian Punjab, Delhi, dan Haryana juga melakukan hal yang sama. Namun demikian, Gupta beserta keluarga tetap mematuhi protokol kesehatan dan sudah melakukan vaksinasi

“Saya mengambil tindakan pencegahan dan menjauhi kerumunan besar,” kata Gupta.

Hal ini juga sejalan dengan aturan otoritas negara untuk memperketat pergerakan wisatawan dan memperingatkan orang-orang agar tidak melanggar prokes.

Di Air Terjun Kempty Mousourie misalnya, pihak berwenang hanya mengizinkan 50 turis pada satu waktu selama 30 menit, setelah kementerian kesehatan federal pada konferensi pers menunjukkan foto-foto dari tempat populer sebagai kasus apa yang tidak boleh dilakukan.

“Kita harus bergerak maju. Seperti yang dikatakan pemerintah di Singapura dan Inggris, kita harus belajar hidup dengan pandemi ini,” kata Sandeep Sahni, presiden Asosiasi Hotel dan Restoran Uttarakhand yang berbasis di Mussoorie.

Sekadar informasi, sektor pariwisata India termasuk yang paling terpukul oleh pandemi. Banyak pelaku bisnis perhotelan, pemilik restoran, dan lainnya yang terkait dengan perdagangan pariwisata menghadapi krisis keuangan setelah gelombang pertama dan kedua pandemi mengganggu aktivitas wisata.

Dengan ditutupnya pariwisata internasional, kontribusinya menurut laporan Bank Negara India, turun dari 6,9 persen terhadap produk domestik bruto negara itu pada 2019 menjadi 4,7 persen pada 2020.

Pariwisata menghasilkan devisa sebesar US$194 miliar dan mendukung hampir 40 juta pekerjaan di India pada 2019, menurut The World Travel and Tourism Council.

Berbagai upaya dilakukan untuk pulihkan pukulan pada industri pariwisata, diantaranya pemerintah bulan lalu mengumumkan langkah-langkah bantuan, termasuk pinjaman pribadi sebesar 100.000 rupee (S $ 1.820) untuk pemandu wisata, selain dari tawaran visa gratis untuk 500.000 orang asing ketika perjalanan internasional dilanjutkan. */Uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *