Singaraja.Bali.Faktapers.id –Komang Rediksa(16) yang hidup sebatangkara di Desa Sinabun Banjar Dinas Jro. Kedua orang tuanya Komang Sudarma alias Toris, Komang Sumarini telah berpulang 2 tahun lalu.
Anak SMK Bali Mandara ini sejak diterima sebagai anak didik, hampir setahun sejak covid melanda hanya belajar daring hingga menginjak ke Kelas II mengambil jurusan TKJ. Namun Rediksa belajar sambil bekerja menjadi buruh bangunan bersama pamanya dengan gajih sehari 90 ribu, pasal kedua ortu Rediksa sudah tiada.
Sayang sejak menjadi buruh bangunan di kawasan Seririt, pria tersebut megalami alergi pada kedua kulit kaki dan tangan, hampir putus asa Rediksa selain tanpa orang tua juga mengalami sakit kendati ber saudara dua memiliki kakak perempuan yang sudah nikah, tapi apa daya bagi Rediksa.
Setelah alergi semakin keras diputuskan berhenti kerja, dan kini harus kebingunan mencari biaya sedangkan gajih yang diterima perhari tidak cukup, bahkan hidupnya harus menanggung hutang kedua ortuanya sebesar 20 jutaan.
Mendengar keluhan tersebut ditengah ekonomi sulit akibat dilanda pandemi, tuhan berkata lain. Yayasan Relawan Bali langsung tergugah hati dengan memberikan uang 30 juta, selain untuk biaya perobatan juga untuk melunasi hutang yang ditinggalkan ortunya.
Wayan Andy Karyasa asal Kintamani dalam status Fecebooknya mengungkap,”Saya melihat jelas ada rasa terharu di wajah Komang, mungkin karena sekarang dia sudah tidak terbebani lagi dengan hutang yang tentunya sangat besar baginya. Setidaknya sekarang Komang sudah bisa fokus belajar dan memikirkan masa depannya. Hari ini, saya salurkan bantuan dari para donatur sebesar 30 juta untuk Komang. Dari uang tersebut, 20jt digunakan untuk biaya pelunasan hutang dan sudah diserahkan langsung kepada si peminjam,Sedangkan sisa yang 10jt baru diserahkan sebesar 1 juta untuk keperluan berobat, dan sisanya akan dibuatkan tabungan untuk keperluan sekolah Komang,”ujar Wayan Andy.
Menariknya Jaminan Kesehatan yang kini belum di milik kendati desanya baru terima laporan yang bersangkutan, namun pihak Yayasan telah berkoordinasi agar yang bersangkutan memiliki KIS/BPJS dan pihak Yayasan akan mengurus semua.
Sementara Komang Rediksa yang ditemui dirumahnya Selasa (20/7), terlihat sendiri duduk dengan kaki di balut kaos menceritakan,”kerja buruh bangunan dengan paman di Desa Kekeran, timbul gejala gatal kaki , tangan sampai sekarang ini. Saya bersyuhkur ada pihak Yayasan membatu beban ini untuk melunasi semua hutang orang tua. Kemarin timbul gatal-gatal karena terpaksa saya bawa kerja.”ujar Rediksa.
Memaksa kerja selain terhimpit kebutuhan ekonomi, juga Rediksa yang anak sebatang kara ini merupakan anak pintar, disipilin dan pemanut keluarga kendati selalu di awasi oleh pamanya, memiliki harapan yang sangat tinggi.
“Di kaki paling keras, kalau di badan sudah mendingan. Nanti akan berobat ke dokter. Setelah ini mudah-mudahan bisa pulih bisa bekerja, belajar dan mewujudkan cita-cita menjadi Progremer,”ujar Rediksa sembari sedih.
Sisilain selain Yayasan Polri/Polsek Sawan juga meberikan sentuhan sembako kepada Rediksa guna meringankan beban anak sebatangkara tersebut. Des