Headline

 5 Ton Polsek Banjar Glontorkan Sembako, Namun Masih Ada Tercecer, Kompol Agus Dwi Akan Perhatikan

229
×

 5 Ton Polsek Banjar Glontorkan Sembako, Namun Masih Ada Tercecer, Kompol Agus Dwi Akan Perhatikan

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id – Kapolsek Banjar Kompol Made Agus Dwi Wirawan, S.H., M.H., terjun langsung bagikan puluhan paket sembako bansos dari Mensesneg RI kepada warga masyarakat Desa Dencarik dan Desa Kaliasem Kecamatan Banjar.

Kedatangan Kapolsek didampingi Bhabinkamtibmas Desa Dencarik Aiptu Ketut Ariawan dan Bhabinkamtibmas Desa Kaliasem Bripka Didin Safrudin, mengantar dan menyerahkan langsung paket sembako tersebut kepada warga.Selasa (10/8/2021) warga sangat antusias menyambutnya.

Pembagian sembako tersebut kepada awak media, Kapolsek Banjar seijin Kapolres Buleleng
mengatakan “Bansos ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Level 4 dalam rangka penanganan Covid-19. Sebagai wujud kepedulian, Polri khususnya Polsek Banjar sebagai implementasi Negara ikut membantu menyalurkan bansos tersebut,” ucap Kompol Agus Dwi.

Lebih lanjut dikatakan perwira muda yang sebelumnya sebagai mantan Kasat Narkoba Polres Buleleng, “Khusus wilayah Banjar sendiri Polri dan Mensesneg RI hampir 5 ton menggelontorkan sembako + di tambah 200 paket dari Polda Bali. Data tersebut sudah dimiliki oleh para Bhabinkam yang telah berkoordinasi dengan Kades, Bendesa Adat setempat. Sejauh ini rspon masyarakat sangat bagus bahkan hari ini pun kami mendapat masukan melalui media sosial yang disampaikan ke kami ada beberapa warga ingin mendapat sentuhan seperti sekarang ini warga dari Desa Pedawa yang mengalami struk . Dan ini akan menjadi perhatian kita khusus dari kepolisian Polsek Banjar setelah dilakukan survey dan nanti akan kami sentuhkan langsung, “papar Kompol Agus Dwi.

Rata-rata warga yang disentuh bantuan oleh jajaran Polsek Banjar diungkap lebih detail oleh Kompol Made Agus Dwi Wirawan, “Ada beberapa usia produktif yang kami sentuh selain dari Lansia, karena termasuk bagian dari terdampaknya kasus covid-19, dominan dari Lansia yang tidak memiliki pekerjaan pasti juga yang tercecer dan tidak terdaftar di Desanya sendiri sehingga didesanya lepas dari bantuan tersebut. Nah hal-hal ini yang akan menjadi perhatian kita. Sebagian masyarakat mengharapkan bantuan namun tentunya jangan kita terlena atau berinprovisasi untuk memenuhi kebutuhan sehari dan banyak hal positif perlu kita lakukan menghadapi pandemi ini, “jelas Kompol Agus Dwi Wirawan *Des*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *