Singaraja.Bali.Faktapers.id– Memperingati hari kemerdekaan NKRI ke -76 (17 Agustus 2021) masyarakat lebih banyak mengibarkan Bendera Merah Putih diperkotaan, dipedesaan dan dibukit-bukit sepanjang masi bisa disentuh.
Namun masyarakat Desa Uma Anyar Kecamatan Seririt dibawah kendali Kades Putu Edy Muliyana membuat hal unik di pesisir pantai bersama Pokmaswas, Pokdarwis Danramil, Polsek Seririt, Camat , BKSDA melepas liar 760 Tukik kehabitan aslinya Rabu (18/8) pukul 16.30 wita.
Pelepasan Tukik yang sebelumnya ditangkar oleh Pokdawis, Pokmaswas sehingga tidak termakan binatang buas didaerah pesisir pantai Uma Anyar,
Kepada awak media Kades Putu Edy Muliyana di damping Ketua Pokdawis Riko, DPRD Buleleng Kadek Sumardika, menjelaskan pelepas liaran tukik tersebut selain memeriahkan Hut NKRI ke-76 juga terhadap keberadaan habitat penyu yang selama ini singgah dan bertelur diwilayah pesisirnya,
Kades Uma Anyar Putu Edy Muliyana kepada awak media mengatakan,
“Kami lepas tukik 760 sesuai hari jadi Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 yang bekerjasama dengan Pokdarwis, Pokmaswas muspika kecamatan dan tokoh masyarakat kita lepas liarkan tukik hari ini, “papar Edy Mulyana.
Keberadaan penangkaran yang dimiliki masih kurang cukup memadai bahkan dengan perahu dibentuk, Kades Ume Anyar, lebih jelas memiliki harapan
“Untuk penangkaran nanti kita buatkan yang lebih layak, karena program kita masih banyak yang lebih layak dan nanti kita kerjasama dengan instansi pemerintahan. Disamping itu Pandemi ini membuat penangkaran baru dibatalkan/pending kedepan kita anggarkan lagi. Untuk sarang kemarin dengan keseriusan kita temukan 20 sarang dan 18 sarang kita relokasi kepenangkaran. Pelepas liaran tadi 760 itu masih ada di penangkaran yang tersisa dan nanti kami akan ada ivent selanjutnya untuk dilepaskan kembali. Untuk habitat laut kami sudah koordinasi dengan nelayan dan masyarakat untuk ikut menjaganya dan melestarikan penyu di kawasan ini,”jelas Putu Edy.
Sisi lain kepala BKSDA Buleleng Putu Citra Suda Armaya dikonfirmasi usai lepas Tukik terhadap dan pengawasan yang dilakukan selama ini di pantai Buleleng mengatakan,
“Tukik dipenangkaran kita sarankan tidak terlalu lama, sehingga tukik itu cepat kembali kealam bebas. Nah mudah- mudahan kedepan terhadap ekosistem dipantai dan dilaut. Koordinasi kita selalu dengan para konservasi, baik Pokmaswas, Pokdarwis bahwa habitat Penyu di Buleleng cukup tinggi, “jelas Putu Cintra Suda Armaya, Sp. Des