Sulteng, Faktapers.id – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno M,Si menyampaikan terjadi kejadian dan Parameter Gempabumi, Kamis (26 Agustus 2021) pukul 09:14:21 WIB di wilayah Teluk Tomini diguncang gempa tektonik.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,83° LS ; 121,51° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 km arah Barat Laut Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km,” jelasnya.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjutnya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar ( _strike slip_ ).
Adapun dampak Gempabumi diutarakan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno M,Si,
guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Ampana IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun* ), Poso IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah* ), Morowali III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Luwu Timur dan Parigi Moutong II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Palu, Buol dan Toli-toli II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tandasnya.
Gempabumi Susulan:.
Lebih lanjut dilaporkan hingga hari Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 09:40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (_aftershock_ ).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” pesan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” pungkasnya. */Uaa