Headline

Mendag: Indikator Perekonomian Terus Melonjak

184
×

Mendag: Indikator Perekonomian Terus Melonjak

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan Indonesia akan memecahkan rekor tertinggi surplus perdagangan pada akhir tahun. Optimisme juga terlihat dari indikator perekonomian yang terus melonjak.

“Surplus bulan Januari – Agustus 2021 ini menembus US$ 26,6 miliar, kalau ini konsisten di akhir tahun kita akan memecahkan rekor surplus perdagangan yang lebih dari US$ 30 miliar,” kata Lutfi dalam Indonesia Knowledge Forum 2021, Kamis (7/10/2021).

Lutfi optimistis, Indonesia bisa tembus rekor surplus perdagangan di tahun ini jika konsisten dan tidak ada lonjakan kasus Covid-19 di sisa tahun ini seperti Juli lalu. Sehingga bisa naik drastis dibandingkan tahun 2020 yang hanya US$ 21,4 miliar.

 

“Setidaknya kita tembus 10% – 20% dari tahun lalu, saya memperkirakan akan tumbuh lebih tinggi lagi kalau konsisten di sisa tahun ini,” katanya.

Lutfi menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 juga naik yang didorong dari konsumsi dan investasi. Secara rinci dijelaskan sektor investasi tumbuh 7%, industri dari 6,8%, hingga beberapa sektor indikator perdagangan. Seperti sektor pergudangan dan transportasi naik 25%, industri makanan/minuman diatas 21%, indeks ritel juga tumbuh lebih dari 53%.

“Saya melihat Indonesia on the road to recovery,” katanya.

Harga komoditas tambang juga sedang tumbuh tinggi. Ini berimbas baik bagi Indonesia yang banyak mengekspor komoditas alam. Namun menurut Lutfi, hilirisasi produk tambang Indonesia juga dinilai berhasil.

Kini menurut Lutfi, Indonesia sudah menjadi penghasil besi/baja stainless steel nomor dua di Indonesia, dengan nilai ekspor US$ 10,6 miliar. Padahal ekspor besi baja ke China sedang diganggu dengan isu trade measures, ekspor besi baja Agustus 2021 ini naik 92% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

“Industri otomotif kita juga naik, karena Indonesia menjadi center of production untuk mobil. Tahun lalu tumbuh 20% menjadi US$ 6,6 miliar, tahun ini tumbuhnya hampir 50%, artinya kita kembali sehat perekonomian 2022 dengan menjual barang jadi,” katanya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *