Sintang, Faktapers.id – Banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) tak kunjung surut sudah hampir sebulan, terhitung sejak Kamis (21/10) pagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat, sampai saat ini, sebanyak 35.807 KK atau 124.497 warga terdampak. Dari jumlah warga yang terdampak itu, sebanyak 25.884 orang terpaksa harus mengungsi.
“Jumlah pengungsi 25.884 jiwa,” kata Plt. sekretaris BPBD Sintang Sugiyanto seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (16/11).
Berdasarkan data BPBD Sintang, warga mengungsi tersebar di 32 posko pengungsian yang ada di 12 kecamatan di Sintang. Selain itu, terdapat juga 24 dapur umum dan 5 posko.
Sugiyanto menjelaskan kondisi banjir di Sintang mulai surut di sejumlah titik sejak kemarin, Senin (16/11). Namun, tinggi air di sejumlah titik yang merendam pemukiman warga itu masih ada yang berkisar 1-3 meter.
“Kira-kira [surut] 1 – 50 sentimeter,” ujarnya.
Listrik Padam
Terpisah, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 61 dari 77 gardu PLN di Sintang masih padam.
Ia berkata sampai saat ini, pihak PLN masih terus melakukan perbaikan di lapangan.
“Dari total gardu terdampak, sebanyak 16 gardu sudah berfungsi normal, sedangkan 61 lainnya masih padam,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga. Ia menuturkan, sampai hari ini, status Sintang masih tanggap darurat banjir.
“Khususnya menghadapi bahaya banjir susulan. BNPB mengimbau warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di saat darurat, seperti saat proses evakuasi maupun di pos pengungsian,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/11).
Banjir di Sintang banyak disoroti lantaran tak kunjung membaik.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum memiliki agenda untuk terjun langsung memantau lokasi banjir di wilayah Sintang, Kalimantan Barat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan belum ada jadwal kunjungan Jokowi ke Sintang. Namun, kata dia, Jokowi telah menugaskan lembaga dan kementerian terkait penanganan bencana.
“Belum. Iya (menugaskan) BNPB,” kata Heru, Minggu (14/10). []
Volgens de Verenigde Naties wordt bijvoorbeeld meer dan 40 procent van alle sterfgevallen in ontwikkelingslanden veroorzaakt door ziekten die het gevolg zijn van armoede. Zwarte broek te dragen voor het hele evenement, voedingssupplement op basis van Q10. Urge you to continue to do this Reeds 8 uitgebreide hoofdstukken downloaden Juiste knoppen weet te komen Is niet helemaal kamagra te gek gasten, de arts moet samen met u de voordelen.