Headline

Homoseksual Picu Ledakan Kasus HIV/AIDS di Klaten

415
×

Homoseksual Picu Ledakan Kasus HIV/AIDS di Klaten

Sebarkan artikel ini

 

Klaten, faktapers.id – Ucapan yang pantas disampaikan masyarakat khususnya umat Islam, Naudzubillah Min Dzaalik, agar Allah SWT menghindarkan masyarakat dari hal buruk. Pasalnya, saat ini di Kabupaten Klaten sedang terjadi ledakan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan penyimpangan seksual homoseksual dan kasus ibu rumah tangga.

Pernyataan tersebut disampaikan Pegiat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Amin Bagus Panuntun pada acara talkshow di RSPD Klaten, Selasa siang, 30 November 2021 mulai pukul 12.00 sampai pukul 13.00 WIB. Talkshow KPA Klaten di RSPD Klaten dalam rangka menyongsong Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada Rabu, 1 Desember 2021. Talkshow KPA Klaten juga meghadirkan narasumber pegiat KPA lainnya yakni Fauzi Rifai.

Pada acara itu Amin Bagus Panuntun menyebutkan, sejak 2007 sampai Oktober 2021, warga Klaten yang masuk kategori Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) pernah masuk perawatan sebanyak 1.147 orang, ibu hamil masuk perawatan karena mengidap HIV ada 49 orang, ODHA yang melakukan terapi Antiretroviral Therapy (ART) sebanyak 383 orang, ODHA Lost Follow Up (LFU) atau perawatan 294 orang, ODHA rujuk keluar 53 orang dan meninggal dunia ada 153 orang.

Amin Bagus Panuntun menyatakan, ledakan kasus HIV/AIDS di Klaten akibat homoseksual dan ibu rumah tangga harus menjadi perhatian semua pihak. Orang tua harus selalu mengawasi anak-anaknya terutama anak laki-laki agar tidak terjebak dalam homoseksual dan peran tokoh agama agar semakin dimaksimalkan untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat.

Sementara itu pegiat senior KPA Klaten, Fauzi Rifai menceritakan pengalamannya saat membantu perawatan warga yang mengidap HIV/AIDS. Pasien tersebut mengucur darah di hidungnya dan sempat terhuyung sehingga menubruknya. Karena dalam penanganan pasien sudah menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tepat, maka dirinya tidak takut membantu pasien HIV/AIDS tersebut untuk mendapatkan perawatan.

Dikatakan, agar masyarakat terhindar dari HIV/AIDS kuncinya adalah jangan melakukan seks berisiko, setia pada pasangan bagi yang sudah menikah dan melakukan test HIV/AIDS di Puskesmas atau rumah sakit serta selalu berperilaku hidup sehat. Saat ini di Klaten ada komunitas ODHA dan diharapkan bila warga tahu kalau ada warga mengidap HIV/AIDS untuk tidak dikucilkan.

Fauzi Rifai menjelaskan, HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh seseorang dan jika HIV tidak segera diobati maka seseorang tersebut akan menderita AIDS. Jadi AIDS merupakan penyakit yang timbul karena daya tahan tubuh memburuk karena adanya HIV di dalam tubuh yang ditandai dengan diare berbulan-bulan tidak sembuh, penyakit kulit dan sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Ditambahkan, HIV / AIDS bisa diobati dengan minum obat Antiretroviral (ARV) setiap hari seumur hidup, sehingga virus HIV bisa dikendalikan dan saat ditest bahkan bisa nonreaktif atau negatif.

Untuk mencegah agar tidak tertular HIV/AIDS tidak melakukan hubungan seks berisiko dan tidak menggunakan narkoba suntik serta dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar tidak terjebak dengan perilaku negatif seperti homoseksual yang kini harus terus diaspadai. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *