Klaten, faktapers.id– Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Klaten tahun 2023 resmi digelar, Rabu (16/3/2022). Bupati Klaten, Sri Mulyani hadir secara langsung membuka acara tersebut.
Dalam forum tersebut, Bupati Klaten meminta data kemiskinan di Kabupaten Klaten untuk kembali dicermati. Pasalnya, terjadi kenaikkan persentase penduduk miskin di Klaten pada 2021 yang tercatat dalam indeks pembangunan.
“Walaupun dari empat indikator Kabupaten Klaten baik, hanya 1 indikator yang menjadi catatan bersama. Yaitu di angka kemiskinan yang mengalami kenaikkan,” papar Bupati.
Sebagai catatan, Kabupaten Klaten mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 1,06 % di 2021 setelah setelah sebelumnya di tahun 2020 terjadi kontraksi hingga mencapai -1,18 % akibat pandemi Covid-19. Namun di sisi lain, angka kemiskinan justru mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020. Pada 2021, angka kemiskinan di Klaten mencapai 13,89 % atau naik 0,6 % dibandingkan angka kemiskinan yang tercatat di 2020 yaitu 12,89 %.
Angka tersebut menjadi catatan tersendiri dalam Musrenbang 2023. Menurut Sri Mulyani, angka tersebut perlu dibedah lagi agar realita kemiskinan di lapangan benar-benar diketahui. Hal ini akan menjadi penentu arah kebijakan dan prioritas pembangunan Kabupaten Klaten di tahun selanjutnya.
“Ada kenaikan ini mari kita bedah, bersama dengan PJ Sekda, DPRD, dan OPD terkait akan melakukan pembahasan khusus bersama BPS Klaten bagaimana membedah angka kemiskinan di Kabupaten Klaten ini seperti apa, faktanya bagaimana, sehingga kita akan menemukan realita di lapangan itu seperti apa. Selain itu dari indikator angka kemiskinan, apa saja yang menentukan atau diukur sehingga warga dinyatakan miskin/tidak miskin. Sehingga nanti di anggaran perubahan dan tahun anggaran selanjutnya dalam menentukan program kebijakan sesuai dengan kebutuhan yang harus kita laksanakan,” ungkapnya menjelaskan.
Secara umum, Bupati menyampaikan apresiasi atas masukan yang disampaikan oleh masyarakat. Masukkan tersebut akan menjadi catatan dan penyesuaikan program pembangunan di Kabupaten Klaten selanjutnya.
PJ Sekda Klaten, Jajang Prihono mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten melebihi angka di provinsi maupun nasional. Hal ini merupakan tren positif setelah dilanda pandemic Covid-19 lebih dari setahun.
“Bahwasanya di sebagian besar angka (indeks pertumbuhan pembangunan), angka kita lebih besar dibandingkan provinsi maupun nasional. Namun menjadi kontradiktif manakala melihat angka kemiskinan,” katanya.
Ia menyampaikan hal ini menjadi bahan diskusi jajaran Pemkab Klaten dan DPRD Klaten mengapa terjadi ketimpangan; di satu sisi pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan sementara angka kemiskinan turut naik. Bahkan angka pengangguran terbuka terhitung rendah seiring pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
“Ini yang perlu kita cari benang merahnya. Apakah ada kesalahan data atau perlu adanya penentuan indikator kemiskinan. Kalau benar angkanya, maka perlu adanya intervensi terkait dengan penanganan kemiskinan,” ujarnya.
Terkait dengan angka pengangguran terbuka, meski di Klaten cukup rendah namun di program pembangunan 2023, masalah tersebut turut menjadi prioritas. Diharapkan penanganan yang lebih serius mampu menurunkan pengangguran terbuka di Kabupaten Klaten. Madi