Headline

Biden Setuju G20 Depak Rusia : Jika RI Tak Setuju, Ukraina Harus Diundang

285
×

Biden Setuju G20 Depak Rusia : Jika RI Tak Setuju, Ukraina Harus Diundang

Sebarkan artikel ini

Faktapers.id- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakini Rusia harus dikeluarkan dari G20, forum kerja sama ekonomi internasional yang tahun ini di bawah Presidensi Indonesia. Biden menambahkan jika Indonesia sebagai Presiden G20 dan negara anggota lainnya tidak setuju, maka Ukraina harus diundang ke pertemuan G20.

“Jawaban saya adalah iya, tergantung pada G20,” ucap Biden ketika ditanya soal apakah Rusia harus dikeluarkan dari G20, di sela-sela kunjungannya ke Brussels, Belgia, seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (25/3/2022).

Namun demikian, Biden menambahkan jika negara-negara anggota G20 lainnya, termasuk Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini, tidak setuju untuk mengeluarkan Rusia, maka Ukraina — yang bukan negara anggota G20 — seharusnya diizinkan ikut hadir dalam rapat G20 di Bali pada November mendatang.

“Itu tergantung pada G20. Itu dibahas hari ini, dan saya mengemukakan kemungkinan bahwa, jika itu tidak bisa dilakukan — jika Indonesia dan yang lain tidak setuju — maka dalam pandangan saya, kita harus meminta agar baik Ukraina bisa menghadiri pertemuan juga … pada dasarnya (memiliki) Ukraina untuk bisa menghadiri pertemuan G20 dan mengamati,” jelas Biden dalam pernyataannya.

AS dan sekutu Baratnya sebelumnya dilaporkan sedang mempertimbangkan apakah Rusia harus tetap berada dalam G20 setelah invasinya ke Ukraina. Gedung Putih awalnya menolak untuk mempertimbangkan secara terbuka atas laporan tersebut, namun membiarkan pintu terbuka untuk kemungkinan itu.

Menyusul laporan Rusia akan didepak dari G20, Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Vladimir Putin tetap berencana hadir dalam KTT G20, yang akan berlangsung di Bali pada November mendatang.

Diketahui bahwa G20 yang merupakan forum kerja sama ekonomi internasional yang branggotakan Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, AS, dan negara-negara Uni Eropa.

Spanyol juga diundang sebagai tamu permanen dalam forum tersebut. Sementara Ukraina tidak tergabung dalam forum G20.

Invasi yang dilancarkan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu memicu kecaman global, terutama AS dan sekutu-sekutu Baratnya. Berbagai sanksi dijatuhkan AS dan sekutunya untuk menekan Rusia agar menghentikan invasinya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Acara Presidensi G20 Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan telah memberikan komentarnya soal laporan sejumlah negara Barat ingin mendepak Rusia dari keanggotaan G20 terkait aksi invansinya ke Ukraina.

Dalam komentarnya, Luhut menegaskan bahwa pertemuan G20 adalah forum ekonomi dan tidak ada politik. Ia juga menyebut bahwa terlalu dini baginya untuk berkomentar mengenai isu didepaknya Rusia dari G20.

“G20 itu kan forum ekonomi ya, jadi tidak ada forum politik. Kemudian kita lihat saja kan masih terlalu dini kita untuk komentar,” kata Luhut usai acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di The Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3).

Sementara itu, saat ditanya apakah akan tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin saat kegiatan G20 nanti, Luhut enggan menjawab secara pasti. “Ya kita lihat saja. Itu kan saya bilang tadi ini kan forum ekonomi. Jadi kita lihat,” jelas Luhut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *