DaerahJawa

Obyek Wisata di Klaten Diizinkan Buka, Tapi Tidak Ada Padusan

371
×

Obyek Wisata di Klaten Diizinkan Buka, Tapi Tidak Ada Padusan

Sebarkan artikel ini

 

Klaten, faktapers.id – Tradisi padusan untuk mensucikan diri dalam rangka memasuki bulan ramadan di Klaten dipastikan ditiadakan. Namun demikian, semua obyek wisata tetap diizinkan beroperasi dengan ketentuan pembatasan 25 persen dari kapasitas jumlah pengunjung.

Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbuporapar) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho, saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Jumat (1/4/2022).

“Kegiatan padusan ditiadakan bukan berarti tidak boleh melakukan tradisi padusan. Tetap bisa melakukan tradisi padusan tetapi disarankan di rumah masing-masing. Untuk kegiatan pariwisata terutama wisata air tidak ditutup. Tetap beroperasi. Tetapi tetap diatur dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19,” kata dia.

Sri Nugroho juga menjelaskan sudah ada Surat Edaran (SE) Setda Klaten tentang Penyelenggaraan Kegiatan Seni dan Tradisi Secara Virtual Menjelang Bulan Suci Ramadan. Salah satu isinya, ihwal penegasan peniadaan padusan. Meski seperti itu, objek wisata air dipastikan tetap dibuka dan pihak pengelola wajib menerapkan protokol keehatan ketat.

Ketentuan pembatasan mengacu Instruksi Bupati No.10/2022 tentang PPKM level 3. Dalam ketentuan itu diatur pembatasan kunjungan wisatawan di objek wisata selama dua jam, pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas, serta tidak diizinkan menampilkan hiburan.

“Objek wisata tetap dibuka dengan ketentuan jumlah pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas. Untuk jam beroperasi objek wisata masih sama, yakni pukul 08.00 WIB-16.00 WIB,” kata dia.

Menanggapi kebijakan tersebut, Pelaku Wisata Umbul Ponggok, Polanharjo, Junaedi Mulyono mengaku tunduk dan patuh mengikuti arahan dari pemerintah untuk meniadakan tradisi padusan karena masih dalam masa pandemi.

“Pelaku usaha pariwisata di Desa Ponggok yang dikelola oleh BUMDes desa Ponggok pada intinya kami mengikuti apa yang menjadi arahan dari pemerintah Kabupaten Klaten untuk tidak mengadakan padusan,” kata dia.

Peniadaan padusan sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut yakni dari 2020-2022 atau sejak ada pandemi Covid-19. Padusan merupakan tradisi yang digelar jelang Ramadan. Padusan dimaknai membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Biasanya, objek wisata air diramaikan pengunjung saat momentum padusan.

Pantauan dilapangan, dari sejumlah obyek wisata yang ada diwilayah Polanharjo tersebut masih nampak sepi pengunjung. Menurut petugas wisata Umbul Blarak, hal tersebut dipengaruhi beberapa hal diantaranya anak-anak masih masuk sekolah dan jadwal puasa yang berbeda. Diprediksi kepadatan pengunjung akan berlangsung besok pagi hari Sabtu (2/4/2022). Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *