Headline

Pemkot Jakarta Barat Reaksi Cepat Menangani Anak yang Kekeurang Gizi

360
×

Pemkot Jakarta Barat Reaksi Cepat Menangani Anak yang Kekeurang Gizi

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Mendapat kabar adanya warga yang mengalami kekurangan gizi , yakni seorang anak yang kekurangan gizi, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat gerak cepat melakukan penanganan.

Anak tersebut bernama Daffa Juniarka umur 1 tahun 10 bulan mengalami kekurangan gizi. Daffa adalah anak kelima dari lima bersaudara. Keluarga tinggal di sebuah rumah sepetak di Jalan Lingkungan III RT14 RW03 Keluarga Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Kondisi anak tersebut akibat perekonomian yang tidak memadai dan juga kedua orang tua yang minim pengetahuan tentang bagaimana merawat anak, sehingga Daffa mengalami kekurangan gizi.

Ayah Daffa yang bernama Maman adalah buruh serabutan di pabrik, dengan penghasilan tidak tetap. Sedangkan Ibunya bernama Usnaya hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus lima anaknya.

Kondisi pendapatan yang tidak menentu dan anak yang banyak, sehingga kesulitan merawat Daffa dalam hal penyediaan makanan sehari-hari.

Pemkot Jakbar melalui tim dari petugas gizi awal menemukan Daffa, laporan dari kader posyandu, ada balita noyang mengalami gizi buruk dengan BB 3,5 Kilo gram dan panjang 76 centi meter.

Selanjutnya, pada 22 April 2022 jam 10.00, petugas gizi dan kader melakukan kunjungan rumah. Tapi orangtua dan anak tidak ada di rumah, yang ada anak tertua pertama.

“Kita menanyakan Daffa dan orangtuanya, ternyata sedang dibawa ke klinik karena diare. Setelah itu petugas gizi dan kader menunggu di rumah Pak LMK selama kurang lebih 2,5 jam, membicarakan penanganan kasus Daffa sambil menunggu Daffa pulang dari klinik.” tulis keterangan resmi Pemkot Jakbar, yang diterima media ini, Jumat, 13 Mei 2022.

Selanjutnya pada Jam 12.45 wib orangtua dan Daffa datang, petugas gizi dan kader kembali ke rumah Daffa untuk melihat kondisi Daffa dan melakukan komunikasi kepada ibunya tentang kondisi Daffa untuk penanganan selanjutnya.

“Setiap Daffa sakit tidak pernah dibawa ke puskesmas, Daffa selalu dibawa ke klinik, dan Daffa tidak pernah dibawa orang tua melakukan penimbangan di Posyandu.” ungkapnya.

Petugas gizi, Evi Rimahayani Pane, mencoba mengedukasi Ibu Daffa melakukan konsultasi mengenai pola makan yang baik kepada Daffa dan untuk kondisi Daffa yang sangat buruk untuk dilakukan pemeriksaan lengkap di Puskesmas Kelurahan Tegal Alur I.

“Penanganan selanjutnya masalah Daffa dirembuk bersama tokoh masyarakat, seperti RT, Pak RW, LMK dan kader untuk bersama-sama menangani kondisi Daffa yang sangat kurus sekali, dengan mengumpulkan dana dan kemudian membagi tugas kepada kader untuk mengolahnya menjadi makanan yang bergizi dengan menu yang sudah dianjurkan oleh ahli gizi puskemas Kelurahan Tegal Alur I,” jelasnya.. */uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *