Gowa, Faktapers.id – SD Inpres Borongunti Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dipimpin oleh Hj. Rabia Najir, S.Pd., M.Si.
Menghimpun informasi yang ada di lingkungan SD Inpres Borongunti pada Hari Jumat, 13 Mei 2022, awak media mengunjungi SD Inpres Borongunti.
Di Sekolah ada Bujang sendiri, dan izin ambil gambar papan bicara informasi, rincian kosong penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Dalam pantauan, Hj Rabia enggan memberi informasi sekolahnya saat ditemui usai kegiatannya di salah satu sekolah di Kec. Bajeng, akhirnya insan media mengunjungi Hj. Rabia di SD Inpres Borongunti, Rabu, (18/5/2022).
Hj Rabia, melayani insan media dengan humanis di ruangan kerjanya.
Tekait papan informasi penggunaan anggaran Biaya Operasional Sekolah, dengan rincian kosong, dirinya mengatakan “Baru itu dipasang karena baru juga diambil di koorwil, tapi sudahmi ditulis” ucap Rabia.
Yang dirinci Kepala Sekolah adalah informasi rincian tahun 2022 tahun ini, itu juga sifatnya buru buru ditulis, sementara informasi papan gratis terpajang 2017/2018, juga tidak jelas.
Sementara, informasi papan rincian BOS tahun kemarin 2021, menurutnya sudah dicabut, dan itu juga diperlihatkan dalam keadaan kosong.
Diduga Kepala Sekolah, Hj. Rabia pandai berdalih, diketahui sekolahnya 2 tahun tidak ada pengecatan. Cat tembok kumuh dan menurutnya hanya mengecat pagar tahun lalu, dana anggaran yang dikelola satu tahun berkisar Rp 100 Juta lebih dengan jumlah siswa 190 orang, dan dirinya menyampaikan hanya ada Rp 3 Juta masuk perawatan sekolah, sementara tertulis di papan informasi tahun 2022, yang tertera Januari hingga April senilai, Rp 2,875.500,- satu tahap, yang ditulis amat buru-buru.
Berkenaan dengan itu, Rabia juga memperlihatkan foto sekolah sebelum dirinya memimpin sekolah tersebut, dimana sekolahnya lebih kumuh lagi.
Hj. Rabia, memimpin SD Inpres Borongunti, sejak tahun 2016, dan merupakan mantan Kepala SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng.
Yang berwenang wajib periksa kembali, penggunaan anggaran dana bantuan sekolah (BOS) SD Inpres Borongunti sejak tahun 2016 hingga tahun 2021. Kartia