DaerahSumatera

Legislator Muda Demokrat Ini Diangkat Jadi Warga Kehormatan Pagar Nusa

374
×

Legislator Muda Demokrat Ini Diangkat Jadi Warga Kehormatan Pagar Nusa

Sebarkan artikel ini

Lampung Tengah, Faktapers.id  – Pengurus dan warga perguruan silat Pedepokan Pendidikan dan Pelatihan (Paddiklat) Pagar Nusa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah (Lamteng), mengangkat dan mengukuhkan Toni Sastra Jaya menjadi warga kehormatan, Jumat (20/05/2022).

Pengukuhan dipimpin langsung oleh Pengasuh Paddiklat Pagar Nusa Tempuran sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darul Mustofa Lampung Kyai Agus Saputra, dan disaksikan oleh sesepuh padepokan Kang Mas Sidiq, Pembina Padepokan Kiyai Daud Mustafa sekaligus PP Surya Buana, dan keluarga besar Pagar Nusa Tempuran.

Dikatakan Kang Mas Sidiq, pengukuhan Toni Sastra Jaya, S.H, M.H, sebagai warga kehormatan pada keluarga besar perguruan silat Pagar Nusa merupakan bentuk apresiasi terhadap legislator muda Partai Demokrat Lampung Tengah itu, yang dianggap berkontribusi aktif terhadap kegiatan di tengah masyarakat.

“Kami dari Padepokan Pendidikan dan Pelatihan Perguruan Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, mengangkat Bapak Toni Sastra Jaya, S.H, M.H, sebagai warga kehormatan, atas dedikasi dan kontribusi beliau yang terpantau aktif di tengah masyarakat. Beliau tidak pernah memandang sesuatu dari satu aspek, dan beliau mudah sekali membaur di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas,” jelasnya.

Sementara itu, selain menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diterima, Toni Sastra mengatakan, Pagar Nusa merupakan badan otonom NU. Selain membela kiyai, bangsa dan negara, juga menjadi pelopor pemersatu bangsa.

“Jangan sampai pendekar dan warga NU tidak bisa melindungi kiyai, ulama, bangsa dan negara,” ucap pria yang sebelumnya menjabat Vice President Kongres Advokat Indonesia ini.

Mantan Ketua Kongres Advokat Indonesia Provinsi Banten periode 2014-2019 ini mengingatkan, pendekar Pagar Nusa jangan sampai mudah terprovokasi. Sebaliknya, harus memberikan contoh sebagai alat pemersatu, bukan sebagai alat pemecah-belah bangsa.

“Terpenting lagi jangan sampai dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tunjukan prestasi yang dimiliki para pendekar dan organisasi,” harapnya. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *