DaerahBali

Perwira Kodam IX/Udayana Turun Sambangi Tokoh Puri Bueleleng ada apa…?

310
×

Perwira Kodam IX/Udayana Turun Sambangi Tokoh Puri Bueleleng ada apa…?

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id- Bak diterpa angin sepoi-sepoi, sejumlah perwira menengah Kodam IX/Udayana turun mendatangi Buleleng,Kamis (25/8) dengan di dampingi Dandim 1609/Buleleng Letkol Arh. Tamaji, S.Sos., M.I.Pol dan Danramil kota Kapten Wayan Nada.

Kedatangan pasukan loreng itu tak tanggung-tanggung untuk bersilahturami ke tokoh Puri Buleleng untuk melakukan pembicaraan terkait kondisi Bulelelng terkini. Para perwira tersebut diantaranya Dandenma Kodam IX/Udyana Kolonel Inf. Made Yoseph Angkasa didampingi Staf Ahli Pangdam IX/Udayana Kolonel Arh. Joko Purnomo, Dandenkesyah 09.04.03 Singaraja Letkol Ckm. Novie Windarto, S.Kep, Dansecata Rindam IX/Udayana Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro di Keluarga besar Danpuspenerbad Kolonel Cpn. Ngr A.A Romi Satryadi.

Rombongan diterima di Wantilan Puri Pembayun, Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, oleh Manggala Utama Trah Tunggal Anglurah Panji Sakti Puri Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma SH,MH bersama Penglisir Puri Anak Agung Ngurah Mudiptha. Anak Agung Ngurah Sudiptha,penglisir Puri Kanginan Anak Agung Ngurah Parwata Panji serta penglingsir lainnya.

Disela pertemuan sejumlah isu-isu terkait Bueleleng menjadi fokus pembicaraan.Diantaranya soal lemahnya akselarsi Buleleng dalam menangkap peluang kemajuan sehingga wilayah Bali utara ini terkesan tertinggal dari daerah lainnya di Bali.

Dalam mengatasi hal tersebut,dibutuhkan sinergitas antara elemen masyarakat baik TNI,Polri dan tokoh-tokoh puri agar kedepan lebih intens untuk dilakukan sehingga masyarakat akan semakin merasakan keberadaan sesepuh puri.
Bahkan mengemuka harapan agar Puri Pembayun dan juga Puri-puri yang ada Buleleng membuka ruang koordinasi antar tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama untuk mengantisipasi tantangan kedepan agar Buleleng tetap aman dan kondusif dan bisa lebih maju dari daerah lainya

Anak Agung Wiranata Kusuma dikonfirmasi mengatakan,selain bersilaturahmi sebagai keluarga besar TNI dan Polri juga dilakukan pembicaraan soal kondisi Buleleng terkini.Diantaranya adanya keprihatinan melihat kondisi Buleleng ditengah kekayaan sumber daya alam yang cukup besar namun masih tetap dalam kondisi terpuruk.

”Ada ungkapan rasa prihatin dan permintaan agar puri-puri di Buleleng lebih mengambil peran dari sekedar sebagai simbol budaya saja,”kata Wiranata Kusuma.

Selama ini,menurutnya,suport Kodam IX/Udayana sudah sangat maksimal untuk Buleleng kedepanya apalagi menjelang perhelatan Politik 2024 yang mana Buleleng akan melih calon baru. Kendati demikian namun belum cukup jika sumber daya di Buleleng tidak secara optimal te digali potensinya untuk kemajuan daerahnya.
Bahkan disebutkan,perlunya andil tokoh puri ikut andil secara terbuka karena dalam sejarahnya memiliki peran besar dalam melahirkan Buleleng.

”Memang selama ini kalangan Puri Buleleng tidak ada yang ‘menjual diri’ untuk kepentingan sesaat.Hanya saja peran lebih kalangan puri itu diminta agar ada semacam garis lurus dengan sejarah pendiri Buleleng.Ini demi kemajuan Buleleng,”imbuhnya.

Keluarga Puri Buleleng selama ini dianggap sepele, kendati diam selama ini namun cenderung memerlukan sentuhan kalangan dari para pejabat namun pihak puri tetep welcome.Atas kondisi itu,Wiranata Kusuma menjelaskan selama ini keberadaan puri hanya dijadikan simbol dukungan untuk kepentingan politik tertentu.Namun,setelah itu,puri ditinggal dan sama sekali tidak dilibatkan dalam konstelasi apapun setelah berada dijabatan tertentu.“Kita hanya diminta doa restu saja dan setelah menjabat kita ditinggal.Bahkan jika ada masalah kadang baru kita dilibatkan.Sebenarnya mereka elinglah dan kita akan siap,”sambungnya.

Dalam perspektif Buleleng,kata Wiranata Kusuma,pertalian kekerabatan antar masyarakat Buleleng sebenarnya cukup kental,tidak ada lagi sekat soal ras,agama dan puri telah berada di posisi itu sebagai perekatnya.

“Istilahnya pihak puri tidak mungkin ‘metanje’kalau tidak diminta untuk bicara karena memiliki peran itu.Namun,kami lihat gubernur sekarang (Wayan Koster) sepertinya eling terbukti dibangun tower dan monument patung tinggi (Ki Panji Landung) untuk membuka sejarah itu,bahwa Buleleng ada karena siapa,”terangnya. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *