Singaraja, Faktapers.id – KTT G20 yang segera di laksanakan di Nusa Dua Provensi Bali menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Republik Indonesia. Menurut Presiden Jokowi, atas nama pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi kehadiran dari PM Jepang Fumio Kishida yang meluangkan waktu dalam menghadiri kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung selama dua hari yakni 15-16 November 2022
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Hotel Apurva kempinski, Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022). Adanya pertemuan KTT G20 sangat penting dalam membangun kolaborasi antara negara-negara G20 dalam menghadapi berbagai tantangan dunia. Sehingga, kolaborasi yang dijalin melalui kerja sama dapat mengurucut ke berbagai sektor yang konkret di masa depan. Negara yang dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan UE.
Dibidang keamanan dalam penyelenggaraan G20 tersebut, baik Polri,TNI unsur masyarakat seperti pecalang, Linmas ikut terlibat menjaga titik-titik rawan terjadinya gangguan penggagalan G20. Seperti dijajaran Polres Buleleng seluruh pintu masuk melalui jalur laut dilakukan pemeriksaan begitu ketat. Khusus di PPI Sangsit Kecamatan Sawan, jajaran Polres Buleleng melalui Kasat Narkoba AKP H. Andi Muhammad Nurul Yaqin, S.I.K., M.H selaku Padal dikonfirmasi Senin (14/11) di PPI Sangsit mengungkapkan, telah hari sudah lakukan persiapan pengamanan sampai seterusnya. Bahkan barang bawaan ABK dan penumpang di PPI Sangsit dilakukan pemeriksaan. Polres Buleleng menyiagakan pasukanya 24 jam guna memastikan seluruh wilayah perairan tetap kondusif
“Barang bawaan baik penumpang dan ABK Kapal tetap kita periksa seperti ikan bahkan orang sakit dari pulau madura dibawa kesini untuk dilakukan perawatan . Yang jelas kita lakukan pemeriksaan awal,saat penurunan barang juga kita perketat, sekalian kita periksa siapa tau bawa narkoba. Nah yang jelas kita lebih mengarah terhadap orang-orang yang terindikasi melakukan kriminal seperti rencana pembatalan KTT G20 seperti pembawaan bahan peledak,’’papar H. Andi Muhammad Nurul Yaqin (ds).