Singaraja, Faktapers.id – Air menjadi sumber kehidupan masyarakat luas namun di Desa Les Penuktukan kecamatan Tejakula malah terkendala irigasi.
Seperti yang di ungkap Bendesa Adat Les Penuktukan Jro Pasek Putu Srengga Minggu (20/11) saat meminta solusi kepada Komisi II DPRD Bali di Liligundi kediaman Kresna Budi sekaligus ketua DPD II Golkar Buleleng.
Permasalahan kekurangan air untuk irigasi subak setempat mendapat respon dari IGK Kresna Budi, bahkan menyodok Gubernur Bali agar memperhatikan desa di wilayah kelahiranya,
Menurut Bendesa Adat Pakerama Les -Penuktukan selama kurun waktu 4 tahun terjadi permasalahan terhadap air yang di ambil dari sumbernya di kawasan hutan lindung Kabupaten Bangli dan RPH Kintamani Batur/KPH Bali Timur yang disalurkan ke kawasan desa adat setempat. Bahkan menurutnya setiap tahun membayar upeti sayang air yang diambil tersebut malah di manfaatkan desa lain sehingga Adat Les kekurangan air untuk kebun dan persawahan warga,
“Subak dari 4 tahun ini, air mengalir tersendat-sendat. Air diambil oleh desa lain untuk MCK sedangkan kita ada kontribusi baik ke Sukewana maupun Batur air untuk irigasi tidak mencukupi. Kami ingin masalah air di desa kami bisa terselesaikan secara bersama,”papar Jro Pasek Putu Srengga.
Permasalahan ini Gubernur Bali Wayan Koster diharapkan turun tangan ke wilayah dekat desa kelahirannya sehingga VISI “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”
Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian sehingga kesejahteraan petani sejalan sejalan dengan program Gubernur.
IGK Kresna Budi juga mendorong permasalahan tersebut seperti yang diungkapnya, “Pak Gubernur semertinya peduli lah terhadap kampungnya sendiri. Kasihan desa Les karena air sangat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat apalagi untuk irigasi. Kalau tidak ada air maka kelaparan bisa terjadi,”papar IGK Kresna Budi.
Lanjut Kresna Budi, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan Kadis Kehutanan Bali Made Teja guna menjembatani hal tersebut, dalam komonikasi itu disimpulkan permasalahan tersebut telah difasilitasi seperti diungkap Made Teja,”Dulu sudah sempat difasilitasi desa Les dengan Penuktukan, secara teknis ada perbedaan pandangan. Kami tetap berikan yang penting diantara desa itu sama-sama dan tidak ada pihak lain memanfaatkan,”papar Made Teja.
Koordinasi dengan pihak Kehutanan Provensi Bali, Kresna Budi juga siap menjembatani masalah tersebut bersama warga Les Penuktukan bertemu Gubernur dan Kehutanan (ds)