Penulis: Prof. Dr. Anna Mariana SH. MH. MBA.
Faktapers.id – Fakta bahwa Nusantara pernah menjadi penghasil rempah sebagai pemasok utama dunia, sebagai “lumbung rempah dunia”. Nusantara dikenal sebagai Spice Island Country.
Komoditi rempah ini lah yg menarik bangsa asing mencari, dan berhasil menemukan Kepulauan Rempah Nusantara yg akhirnya menjadi kaya raya, lalu menjajah no spices no Indonesia! Rempah telah merubah peradaban sosial dunia.
Kini peranan rempah semakin meredup!
Ke depan rempah cukup berpotensi dapat kembali bersinar, menjadi sumber utama pendapatan devisa negara yg berkelanjutan.
Namun, masih banyak hal yg perlu dilakukan analisa agar dpt memberikan rekomendasi solusi yang tepat. Utamanya dlm hal penanganan secara strategis, sistematik, terintegrasi, holistik, dan berkelanjutan.
Terlebih dlm menghadapi arena pasar global mensyaratkan term’s & condition yang ketat, lalu dikemas dalam regulatory power mudah mensyaratkan, tetapi sulit untuk diaplikasikan. Khususnya komoditas yg masih bersifat “bahan mentah”. Meskipun rempah Indonesia mendapat label keunggulan komparatif.
Kita perlu strategi, agar tidak lagi melakukan ekspor bahan mentah tetapi mengubah orientasi dari agraris menuju industrialisasi rempah.
Industri untuk mendapatkan nilai tambah dg cara hilirisasi, digitalisasi, dan ekonomi hijau. Melibatkan peran-serta dari UMKM agar lebih berperan-aktif sebagai pelaku ekonomi.
Paradigma baru, dalam kemajuan tehnologi perlu derivasi dan hilirisasi dg memperkaya aneka manfaat rempah menjadi peluang ekonomi dan bisnis.
Saat ini kita sedang memulai sosialisasi hilirisasi dalam bidang:
• Fito kimia (fito farmaka), obat-obatan tradisional, suplemen kesehatan, kecantikan, herbal, dlsb yg dikemas dalam prinsip “Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluarsa)”
• Food & beverages kuliner yg dikemas dlm program Indonesia Spice Up the World menyajikan kuliner ke manca negara dlm “bahasa yg sama” dengan narasi tunggal. Referensi dari buku MUSTIKARASA resep makanan tradisional Indonesia warisan Sukarno yg bernilai komersial.
• Jalur Rempah sedang diusulkan ke UNESCO sebagai warisan dunia. Usulan ini perlu mendapat dukungan penuh agar memiliki outstanding universal value tentang pemahaman sejarah rempah sbg suatu peradaban sosial yg hidup ditengah masyarakat tanah air.
Memanfaatkan era digitalisasi agar para pelaku UMKM menjadi Maju, Mandiri, dan Modern.
Maju dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas.
Mandiri, mampu menyiapkan ketersediaan akan kebutuhan domestik dan ekspor.
Modern adalah mampu memanfaatkan sarana IoT (Internet of Things) secara optimal untuk kemajuan bisnis.
Ekonomi hijau menjaga keseimbangan alam untuk hidup dan kehidupan. Dari green ekonomi menuju blue ekonomi.
Sesuai kpts Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 644/KPTS/KB.130/M/10/2021 tanggal 29 Oktober 2021 menetapkan tanggal 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional.
Penetapan HRN berharap sebagai starting point kesinambungan yg dapat melahirkan SPIRIT MENGEMBALIKAN KEJAYAAN REMPAH NASIONAL dari hulu hingga hilir untuk peningkatan kesejahteraan demi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
11 Desember sbg HRN telah dipublikasikan secara luas untuk pertama kalinya oleh Wakil Presiden RI Bpk. K.H Ma’ruf Amin pada tanggal 10 – 12 Desember 2021 di Daerah Tujuan Wisata Parapat Danau Toba Sumatera Utara.
Tema yg diusung “Rebut Kembali Kejayaan Rempah Indonesia” dalam kegiatan ISFBE 2021= Indonesian Spices Forum Business Expo th 2021
Informasi lengkap ISFBE 2021, memang perlu dibaca dalam Buku Laporan Hari Perkebunan ke 64 dan HRN 11Desember.
Dirgahayu Hari Rempah Nasional
Jakarta, 11 Desember 2022
Salam Rempah Jaya , Indonesia Makmur & Sejahtera.