DaerahJawa

Pengurus Baru MUI Klaten Masa Khidmad 2023–2027 Dikukuhkan

519
×

Pengurus Baru MUI Klaten Masa Khidmad 2023–2027 Dikukuhkan

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, Dr KH A Daroji, resmi mengukuhkan pengurus MUI Kabupaten Klaten Masa Khidmat 2023-2027 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Sabtu (7/1/2023).

Beberapa nama pengurus MUI Kabupaten Klaten yang dikukuhkan antara lain : KH Hartoyo selaku Ketua Umum Sekretaris Musta’in dan Bendahara Mulyono Hari serta pengurus lainnya.

Pengukuhan dihadiri Asisten I Joko Purwanto mewakili Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, SM anggota, Forkopimda, Kakan Kemenag, para Camat, Kepala KUA, tokoh agama dan tokoh masyarakat dll.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Dr KH A Daroji, dalam sambutan usai pengukuhan, mengatakan, ada dua kelompok umat yang jika bersatu, maka masyarakat akan sejahtera, yakni Ulama dan Umaro (Pemerintah).

“Ulama dan umaro ibarat
dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Ulama dan Umaro harus bersatu. Meski jalannya beda tapi tujuannya sama, ingin masyarakat sejahtera,” kata KH Daroji.

Sementara itu sambutan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, SM mewakili Pemkab Klaten yang dibacakan Asisten I Joko Purwanto mengucapkan selamat kepada pengurus MUI Klaten yang baru dikukuhkan.

Dia berharap MUI selalu bersinergi dengan pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan dan kegiatan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan keagamaan.

Menurutnya, MUI lahir dari anak bangsa dari berbagai elemen, Muhammadiyah, NU, LDII, MTA, DDII , dll
serta masyarakat seluruhnya.

“Untuk membangun jejaring kerjasama, kita harus bersinergi dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri, tapi harus bersama-sama. Ada jejaring yang terpimpin untuk membangun bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ungkapnya.

H.Moch.Isnaeni selaku ketua bidang komunikasi MUI Kabupaten Klaten menambahkan, MUI akan berusaha lebih mendekatkan diri dengan masyarakat untuk lebih mendengarkan suara rakyat hingga tercipta komunikasi yang harmonis antara ulama dengan umatnya.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *