Bekasi, Faktapers.id -Pria pembunuh Yusi (48) dan Heni (47), 2 wanita yang mayatnya dicor di sebuah kontrakan di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, bernama Permana diduga bunuh diri yang ditemukan bersimbah darah.
Suami Yusni, sungguh tak menyangka teman semasa SMP istrinya itu justru pelaku pembunuhan.
“Adanya satu orang laki-laki yang udah meninggal dan dua orang perempuan itu, mereka adalah teman SMP sebelumnya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota Rabu (1/3/2023).
Hengki mengungkapkan bahwa Permana bekerja di toko material. Sementara korban Yusni dan Heni merupakan ibu rumah tangga.
Singkat cerita, Permana sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan bersimbah darah. Namun, nyawanya tak tertolong.
Heriyanto, suami Yusi, sangat syok. Pasalnya, kata Heriyanto, Permana merupakan kerabat dekat yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
“Dari curhat soal masalah rumah tangga, sama kita ke sini. Dia dikeluarkan kerjaan, curhat dia (Permana) ke sini. Kayak keluarga. Makanya saya bilang saya kenal banget,” kata Heriyanto ditemui detikcom di rumah duka, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Heriyanto mengaku tidak tahu-menahu soal komunikasi antara istrinya dan Permana. Menurut dia, Permana kerap meminta tolong kepada istrinya maupun dirinya.
“Ya kemungkinan memang mengarah ke situ sih (Yusi dibunuh Permana), karena dari kejadian yang saya alamin kemarin cuma ada si P aja di lokasi,” kata Heriyanto.
Heriyanto mengaku masih kaget istrinya diduga dibunuh Permana. Dia mengatakan pertemuan terakhirnya dengan Permana saat meminta pinjaman.
“Ya saya, ikhlas, walaupun dalam keadaan nggak diharapkan. Dari saya sebetulnya syoknya itu pelakunya P gitu. Saya terakhir ketemu langsung itu beliau (Permana) minta gadai motor kantor itu. Iya (pertemuannya) biasa aja. Nggak, nggak (ada cekcok). Itu bulan Desember. Pertemuan terakhir saya ya,” ungkap Heriyanto.
Pembunuhan di Bekasi menewaskan dua orang wanita. Jenazah mereka ditemukan dalam sebuah rumah di wilayah Bekasi, Jawa Barat yang dikubur dengan cara dicor.
“Intinya terakhir saya pribadi ketemu Pak P itu baik-baik saja. Karena alasan pinjam uangnya itu waktu gadai itu ditagih oleh toko material,” ucapnya.
**”