Mancanegara

Pyongyang: Jika Washington Menembak Jatuh Rudal Maka Akan Menjadi Deklarasi Perang yang Jelas

289
×

Pyongyang: Jika Washington Menembak Jatuh Rudal Maka Akan Menjadi Deklarasi Perang yang Jelas

Sebarkan artikel ini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpidato di Majelis Rakyat Tertinggi, Parlemen Korea Utara, yang mengesahkan undang-undang yang secara resmi mengabadikan kebijakan senjata nuklirnya, di Pyongyang, Korea Utara, 8 September 2022 dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara.

 

 

 

Jakarta, Faktapers.id -Menembak jatuh rudalnya saat uji coba digelar di atas perairan Samudra Pasifik membuat Korea Utara (Korut) memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak lagi menembak jatuh rudalnya.

Ditegaskan Pyongyang jika Washington menembak jatuh rudal maka itu akan menjadi ‘deklarasi perang yang jelas’.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/3/2023), AS bersama Korea Selatan (Korsel) meningkatkan kerja sama pertahanan, yang mencakup latihan militer gabungan, dalam menghadapi ancaman Korut yang semakin berkembang. Terlebih negara bersenjatakan nuklir itu menggelar rentetan uji coba senjata beberapa bulan terakhir.

Dalam hal ini otoritas Pyongyang mengklaim program senjata nuklir dan rudalnya untuk tujuan pertahanan diri. Korut juga marah atas digelarnya kembali latihan militer gabungan AS-Korsel, yang digambarkan sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya.

“Itu akan dianggap sebagai deklarasi perang yang jelas terhadap DPRK, jika respons militer seperti pencegatan yang terjadi terhadap uji coba senjata strategis kami,” tandas Kim Yo Jong, adik pemimpin Korut Kim Jong Un, dalam pernyataannya menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.

“Samudra Pasifik bukan milik dominium AS atau Jepang,” sebutnya dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA).

Kim Yo Jong, dalam pernyataannya, juga menegaskan Korut ‘selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa setiap saat’.

Bulan ini, militer AS dan Korsel akan menggelar latihan gabungan terbesar mereka dalam lima tahun terakhir. Latihan gabungan bernama Freedom Shield itu dijadwalkan akan digelar selama 10 hari mulai 13 Maret pekan depan.

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *