Jakarta, Faktapers.id – Kamenkes sebut perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali menunjukkan tren peningkatan kasus. Dalam sepekan misalnya, kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 45,74 persen, demikian juga dengan kasus kematian Covid-19 yang dilaporkan meningkat mencapai 44 persen.
Adapun rinciannya, selama periode 29 Maret-4 April, jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan berjumlah 2.949 kasus, lalu naik menjadi 4.298 kasus konfirmasi Covid-19 selama rentang periode 5-11 April.
Sementara untuk kasus kematian Covid-19, tercatat selama sepekan terakhir berjumlah 36 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan periode 29 Maret-4 April yang mencatatkan 25 kasus kematian.
Dalam hal ini pemerintah juga melaporkan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 melonjak menjadi 944 kasus per Selasa (11/4). Kasus kematian Covid-19 harian juga melonjak menjadi 14 kasus, jumlah itu merupakan penambahan kasus kematian tertinggi di Indonesia terhitung sejak 2 Januari 2023.
Sejumlah pihak menilai kenaikan ini terjadi imbas penularan subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus yang menjadi varian baru yang dikhawatirkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Subvarian ini telah dilaporkan di 22 negara, dengan sebagian besar kasus ditemukan di India. Arcturus juga menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 di India belakangan ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim belum ada subvarian Arcturus yang terdeteksi di Indonesia.
“Belum ada varian baru ditemukan,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi Nenurut Nadia, salah satu faktor pemicu kenaikan kasus belakangan ini lantaran protokol kesehatan yang sudah tidak ketat dilaksanakan masyarakat. Selain itu, aktivitas testing dan tracing semakin menurun di masyarakat.
“Masyarakat cenderung tidak tes sehingga kalau merasa batuk pilek, istirahat, dan merasa sembuh,” pungkasmya.
[]