Jakarta, Faktapers.id -Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melakukan evaluasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan panen ikan di dua lokasi yang berbeda di wilayah Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran, Jumat (12/5/2023).
Evaluasi PSN berlangsung di RPTRA Harapan Mulya, sedangkan panen ikan lele dan nila di Gang Gobang, Kelurahan Harapan Mulya.
“Hari ini kita melakukan evaluasi PSN di RPTRA Harapan Mulya, kemudian lanjut ke panen ikan lele dan nila di Gang Gobang,” ucapnya.
Terkait PSN, Dhany mengapresiasi, peran kader juru pemantau jentik (Jumantik) dan Dasawisma. Selain memantau jentik juga updating data kependudukan.
“Berdasarkan peran kader Jumantik dan Dasawisma yang tahu warganya, maka data kependudukan secara defacto-nya dapat terpantau sesuai KTP-nya dan mana yang tidak sesuai,” katanya.
Sementara, lanjutnya, soal panen ikan lele dan nila yang merupakan hasil dari penataan kawasan yang ada di Kelurahan Harapan Mulya.
“Dulunya berupa jalan yang tadinya tidak tertata rapi, kemudain dirapihkan, dan dibuat kolam-kolam. Kolam tersebut sekaligus juga berfungsi sebagai saluran, juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan bibit lele atau nila yang sekarang kita sudah mulai memanennya,” jelas Dhany.
Menurutnya dengan adanya panen ikan ini bisa lebih dimanfaatkan untuk penanganan tengkes berkerja sama Puskesmas dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat. Untuk mengolahnya supaya kadar gizinya bisa terukur, dan bisa dimanfaatkan bagi keluarga yang balitanya beresiko tengkes.
“Hasil panen nantinya akan dimanfaatkan untuk lingkungan dalam rangka pemenuhan gizi untuk mengatasi tengkes di wilayah Kelurahan Harapan Mulya, lebihnya bisa dibudidayakan, seperti dilakukan pembiakan. Nantinya akan ada pembinaan dari Sudin KPKP untuk bagaimana cara budidaya ikan nila dan lele,” Dhany menerangkan.
Sementara itu, Kasudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti menambahkan,
bibit lele dapat dipanen dalam waktu 4 bulan, kalau nila 6 bulan. Di sini juga ada tamanan hidroponik, jadi untuk pemenuhan gizinya selain dari protein hewani juga didapat dari sayuran.
“Kolam ikan ini sepanjang 80 meter tadinya tidak digunakan. Maka dibuat menjadi Selokan Budi Daya Ikan (Selbi) merupakan tempat inovasi atau terobosan dengan memanfaatkan ruang yang ada. Tadi kita panen lele sebanyak 26 kg dan nila 28 kg total 54 kg,” imbuhnya.
(Tjl)