DaerahEkonomi BisnisJawa

Harga Telur Meroket, Pengusaha Roti Bingung Tak Bisa Naikkan Harga

596
×

Harga Telur Meroket, Pengusaha Roti Bingung Tak Bisa Naikkan Harga

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Para pengusaha kue dan roti hingga kini belum berniat untuk menaikkan harga jual ke konsumen, meski harga telur dan bahan baku pendukung lainnya tengah berlomba merangkak naik.

Owner Roti Basuki Desa Jonggrangan, Klaten, Karpini Basuki mengutarakan, kenaikan harga telur tak serta merta membuat perusahaan ikut menaikkan harga jual produk kepada konsumen.

“Yang jelas kami tetap mempertahankan harga lama, ketika masih ada selisih keuntungan walau kecil,” kata Karpini Basuki, saat ditemui, di ruang Produksinya, Selasa (16/5/2023).

Mengantisipasi harga jual tak ikut meroket, pihaknya melakukan langkah cepat dengan menggunakan dana darurat untuk membeli bahan baku, sehingga konsumen tetap dapat membeli sesuai harga semula.

“Melonjaknya harga telus sejak sepekan yang lalu, dari harga Rp24 ribu naik menjadi Rp30 ribu. Memang harga telur naik tapi kita masih bisa mensiasati harga roti tidak ikut naik,” jelasnya.

Ia menyatakan dengan kenaikan telur ayam, pihaknya tidak akan memperkecil ukuran kue, apalagi menaikkan harga. Akan tetapi kedepan jika telur harganya tak terkendali, maka dinilai wajar jika perusahaan ikut menaikkan harga.

“Kalau hal itu terjadi, konsumen juga nanti perlahan memahami, bahwa memang sudah selayaknya untuk naik. Langkah itu baru diambil jika sudah tidak ada selisih keuntungan lagi,” tegasnya.

Ditemui secara terpisah, pemilik Ratu Bakery, Rahma Astuti mengaku merasa kebingungan setelah terjadi lonjakan kenaikan harga telur ayam selama kurun waktu sepekan ini.

“Di usaha kami, telur itu sangat dibutuhkan dalam jumlah banyak. Tapi dengan kenaikan harga itu, kami justru kebingungan untuk menaikkan harga jual ke konsumen,” tuturnya.

Ia mengharapkan, Pemkab Klaten segera mengambil langkah untuk menangani kenaikan harga telur ini, supaya harga bisa distabilkan sehingga tidak perlu menaikkan harga jual produk ke konsumen.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *