Jakarta, faktapers.id – Pesta demokrasi belum dimulai. Namun baliho dan spanduk anggota dewan dan bakal calon legislatif sudah menjamur di tiap sudut Kota Jakarta Barat. Baliho dan spanduk yang ditempatkan di pepohonan maupun badan jalan jelas merusak estetika kota Jakarta Barat.
Suryono, warga Cengkareng Timur, mengatakan, saat ini baliho dan spanduk anggota dewan dan bakal calon legislatif yang bertebaran di fasos-fasum menandakan rendahnya kredibilitas calon wakil rakyat itu.
“KPU belum mengumumkan kampanye dimulai, tapi baliho dan spanduk sudah menjamur di hampir seluruh fasos-fasum di Kota Jakarta Barat, baik di pembatas jalan, taman, pepohonan dan badan jalan,” ujar Suryono.
Suryono mengharapkan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Barat menegur dan menindak anggota dewan maupun bacaleg, baik secara langsung maupun melalui masing-masing partainya, karena hal itu sangat mencoreng kredibilitas partai politik yang mengusungnya maupun pribadi calon wakil rakyat itu.
“Di Cengkareng Timur mungkin paling banyak, ada dari Golkar, PSI, Nasdem, Demokrat, Perindo dan lainnya,” ujar Suryono.
Menyikapi itu, tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz, menekankan kepada partai politik dan anggota dewan serta bacaleg agar sportif melaksanakan tata tertib pemilu legislatif.
“Jangan curi start, seharusnya malu melakukan perbuatan tidak terpuji itu. Jangan mentang-mentang berstatus incumbent seenaknya pasang spanduk dan baliho di fasos- fasum,” tegasnya.
Umar menambahkan, mengingat terbatasnya petugas Satpol PP Kota Jakarta Barat, Pemerintah Kota dapat menginstruksikan RT/RW dan Lurah untuk turun langsung mencabut semua atribut parpol maupun anggota dewan serta bacaleg yang isinya terkait kampenye 2024.
“Spanduk Rustam Effendi (Nasdem), H Beceng (Golkar), William Sarana (PSI), Nur Afni Sajim (Demokrat) banyak bertebaran di dapil 9 Jakarta Barat. Ini baru dapil 9, saya yakini dapil lain juga pasti banyak,” ujarnya. kornel