Berita

Sejalan dengan Misi Jokowi, Ganjar Pranowo Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Selesaikan Masalah Masyarakat

191
×

Sejalan dengan Misi Jokowi, Ganjar Pranowo Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Selesaikan Masalah Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Sejalan dengan Jokowi, Ganjar Pranowo Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Selesaikan Masalah Masyarakat

 

Faktapers.id ~ Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berupaya mewujudkan ekonomi sirkular di wilayahya. Hal itu sejalan dengan salah satu misi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mendorong transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau atau sering disebut dengan ekonomi sirkular.

Transformasi menuju ekonomi sirkular penting bagi Indonesia karena akan membawa dampak positif bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan.

Ganjar menuturkan ekonomi sirkular dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait ramah lingkungan.

“Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan mereka ingin menyelesaikan, ternyata berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolah kembali, dan ternyata praktik-praktik baik itu ada. Kita mencoba mendampingi,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (15/6/2023).

Ganjar berhasil mengubah paradigma sistem ekonomi, yang sebelumnya menggunakan model linear menjadi sirkular. Konsep linear masih menerapkan pendekatan ambil, pakai, dan buang. Sedangkan ekonomi sirkular merupakan model yang memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada.

Adapun potensi sumber daya yang kerap dieksekusi Ganjar adalah, panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Dari sumber itu, Ganjar mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.

Berdasarkan data, jumlah Desa Mandiri Energi (DME) di Jateng saat ini telah berjumlah 2.353 DME. Seluruh DME itu, terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.

Selain itu, Ganjar  Pranowo sukses mencatat keberhasilan mengatasi sampah.

Jateng merupakan provinsi dengan pengurangan sampah terbesar di Indonesia, dengan volume pengurangan mencapai 1.232.731 ton, dan tingkat keterlolaan sampah mencapai 63,19 persen.

“Pengurangan sampah di Jateng lebih tinggi ketimbang DKI Jakarta yang hanya 812.165 ton, dan Jatim sebanyak 391.740 ton,” kata dia. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *