Jakarta, faktapers.id – PT Pelindo Solusi Logistik / SPSL, Subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/ Pelindo, terus melakukan perluasan dan pengembangan bisnis di bidang logistik dan hinterland development. Salah satunya dengan kolaborasi dan sinergi dengan pelaku bisnis melalui pemanfaatan lahan di kawasan pendukung Terminal Kijing, Pontianak Kalimantan Barat.
SPSL bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2/ Pelindo Regional 2 dan PT Khatulistiwa Raya Cakrawala/ PT KRC melakukan kolaborasi dan sinergi yang meliputi pemanfaatan lahan seluas 20Ha, pemanfaatan infrastruktur dasar, pengelolaan jasa keamanan dan kebersihan, pemanfaatan piperack, serta kerjasama utilitas dan cargo handling di area pendukung kawasan Terminal Kijing.
“Kolaborasi dan sinergi ini akan memberikan dampak positif yang saling menguntungkan bagi semua pihak dan akan menjadi batu loncatan untuk memacu transformasi bisnis menuju kemajuan yang lebih besar dan tetap kompetitif,” kata Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor nasional periode Juni 2023. Dalam laporannya, BPS menyebutkan banyak sektor mengalami penurunan. Namun di sisi lain, terdapat kenaikan pada ekspor minyak kelapa sawit sebesar 55,51 persen apabila dihitung secara bulanan (month-on-month/mom).
“Hal ini menjadi salah satu peluang bisnis yang baik, melihat Kalimantan Barat masuk dalam 10 provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Selain kelapa sawit masih banyak komoditas unggulan Kalimantan Barat yang dapat diekspor seperti jahe, ikan arwana, udang, buah pinang, kelapa bulat, dan turunan kelapa (santan dan tepung kelapa),” ujar Joko Noerhudha.
Kolaborasi SPSL dengan PT KRC yang merupakan bagian dari Apical group yang bergerak dalam bisnis pengolahan minyak kelapa sawit dan turunannya, diharapkan dapat mendukung hilirisasi kelapa sawit dan peningkatan kapasitas pengolahan minyak sawit dan turunannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar internasional.
“Semoga melalui kolaborasi ini kita dapat menjadi tim yang profesional dan berfokus pada solusi bisnis dan juga memiliki fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan, bersinergi dengan para stakeholder dan dapat mendorong pertumbuhan ekspor kelapa sawit di Kalimantan serta menjadi penyumbang dalam membangun pertumbuhan ekonomi perusahaan maupun nasional,” ujar Direktur PT KRC Daniel Bastian Tandjung.
Kawasan pendukung Terminal Kijing merupakan sebuah kawasan logistik terintegrasi dan solusi lengkap untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok produk-produk nasional khususnya Kalimantan Barat. Area ini juga dilengkapi dengan fasilitas dan utilitas pendukung untuk menunjang kegiatan perindustrian maupun logistik yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan perekonomian nasional.
“Saat ini SPSL juga tengah fokus dengan beberapa program seperti standardisasi dan sistemisasi layanan logistik, strategic partnership & commercial excellence, dan hinterland development & ecosystem connectivity sehingga SPSL dapat memberikan layanan bisnis yang tepat dan efisien serta dapat turut berkontribusi dalam menekan biaya logistik nasional,” tutup Joko Noerhudha.
(Han)