Nasional

Poros Sandi-AHY Kemungkinan Akan Terjadi

98
×

Poros Sandi-AHY Kemungkinan Akan Terjadi

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id-Pernyataan Demokrat yang merasa dikhianati soal duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memicu perpecahan koalisi. Terlebih menurutnya, Demokrat mendorong Ketumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies.

Demikian prediksi Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Aditya Perdana.

“Pernyataan Demokrat hari ini memungkinkan terjadinya perpecahan di koalisi perubahan dimana Demokrat merasa tidak terima pernyataan ada persetujuan Cak Imin sebagai cawapresnya Anies. Padahal jelas agenda Demokrat tentu ingin mendorong AHY. Menurut saya dalam konteks itu dapat dipahami situasi bergejolaknya koalisi,” terangnya kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

Aditya menilai Demokrat dibalik kekecewaan masih bisa mendorong AHY sebagai cawapres, yakni dengan menduetkan dengan Sandiaga. Untuk diketahui, duet Sandiaga-AHY juga tengah diperhitungkan sebagai poros keempat bisa saja terjadi.

“Namun di sisi lain, tentu Demokrat masih ada peluang untuk mendorong AHY sebagai cawapres dgn situasi yang digadang bersama Sandi Uno beberapa waktu belakangan ini. Ini juga potensi yang masih mungkin terjadi di kala perubahan-perubahan koalisi begitu cepat terjadi. Kita tunggu saja apakah memang ada pembicaraan lanjutan untuk mendorong adanya poros keempat dalam pilpres nanti,” ucapnya.

Meski begitu sambung Aditya, tidaklah mudah bagi PPP yang telah mendorong Sandiaga jadi cawapres Ganjar Pranowo. Tapi menurutnya, apapun bisa terjadi, terlebih tiap partai berharap efek ekor jas demi menaikkan elektoral.

“Dari sisi PPP ini bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi seperti yang saya bilang bahwa setiap parpol punya harapan mendapat efek ekor jas dalam pileg, maka potensi pergeseran koalisi dapat saja terjadi, Karena PPP juga punya harapan untuk bawa Sandi menaikkan elektoral partainya,” pungkasnya.

Sebelumnya pendukung yang juga sahabat Sandiaga, Miftah Sabri melontarkan wacana hitung-hitungan duet Sandiaga dan AHY muncul ke publik.

“Belakangan setelah melihat itu ada yang buat hitungan ternyata kalau PPP, Demokrat, PKS itu cukup almost (hampir) 21% (Presidential Threshold),” ujar Miftah di acara Adu Perspektif yang disiarkan detikcom berkolaborasi dengan Total Politik, Rabu (30/8/2023).

Wacana koalisi ini, menurut Miftah bisa menjadi opsi. Ia menyebut wacana ini bisa muncul karena bagi Demokrat, ketum mereka, AHY harus maju di Pilpres 2024.

“Mas Sandi harus ada tiket, harus ada di kertas suara,” tandasnya.

Karena hal ini, tentunya opsi duet Sandiaga Uno-AHY, jelas Miftah, bisa saja terjadi. “Kita bisa bekerja sama juga jadi itu muncul opsi Sandi-AHY,” tambah Miftah.

Hal ini diperkuat pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek yang merespons kemungkinan duet Sandiaga-AHY dengan mengatakan partainya istiqomah pada hasil rapimnas PPP.

“Kalau dari PPP sampai saat ini masih konsisten dan istikamah dengan keputusan Rapimnas PPP,” ungkap Awiek kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *