Jakarta, Faktapers.id – Edi (40), Pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Edi (40) mengaku tidak punya pilihan selain bertahan dan berdagang di kiosnya.
Menurutnya terpaksa ambil meski pembeli sedang surut. “Ditahan saja. Karena mata pencaharian saya dagang. Saya pulang kampung, enggak punya sawah, enggak bisa macul juga,” ungkap Edi, Rabu (13/9/2023).
“Jika memang nantinya ia gulung tikar, maka pilihan terakhir yang akan diambil adalah pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat. Cara tersebut bahkan sudah dilakukan oleh rekan-rekan pedagang lain, yang ada di dekat toko miliknya,” ujarnya.
“Tinggal tunggu saja. Kalau sanggup terusin, kalau enggak ya pulang kampung. Yang orangnya (pedagang) masih di sini berarti masih kuat. Tapi kalau toko-toko yang sudah tutup ini sudah enggak kuat,” tambahnya .
Demikian juga pedagang lainnya Arya (31), dirinya tidak mempunyai pilihan lain selain bertahan atau pulang kampung. Rencana pulang akan diambil oleh Arya apabila kondisi pasar yang disebut terbesar di Asia Tenggara itu tidak kunjung berubah.
“Pulang lah. Pinginnya juga bertahan, jualan terus, tapi mau bagaimana lagi, kalau sudah tidak ada pembeli, yang ada cuma rugi,” ucap dia.
[]