Singaraja.Faktapers.id -Hampir setahun lamanya warga masyarakat Kelurahan Kaliuntu Singaraja yang bertugas sebagai Jukir (juru parkir) dilingkup RS Kertha Usada Jl Cendrawasih,Buleleng mulai akan kehilangan mata pencaharian.
Para Jukir yang katanya sudah mengantongi MoU dari Dishub Buleleng dan memberikan PAD untuk pemkab Bulalang kini tak mampu berbuat banyak. Pasalnya pihak RS Kertha Usada kini telah memiliki lahan pribadi yang dikhususkan untum parkir pengunjung di timur khusus mobil di barat khusus sepeda motor sedangkan karyawanya sendiri masih tetap parkir di Utara Kertha Usada bahkan sering menggunakan lahan milik Desa Adat setempat namun jarang dikatakan jarang membayar retribusi kepada pengelola parkir.
Hal ini juga dikesalkan karena sepanjang jalan Cendarwasih sisi kanan dan kiri kini dibentangi tali agar pengunjung tidak parkir sepanjang jalan tersebut, ironisnya pemasangan portal dengan tali tersebut tak ada yang mengetahui.
Para Jukir yang kehilangan pemasukan yang biasanya mendapat 100/120 ribu perhari serta beberapa persen dimasukan itu diberikan untuk Pemkab Buleleng kini perhari hanya mendapat paling maksimal sebesar 20 ribu.
Salah satu jukir bernama Doi dengan kondisi tubuh kurang maksimal demi isi perut berusaha bekerja namun apa daya, pendapatan yang diperoleh bersama kawan-kawannya tidak maksimal, ditemui awak media Minggu (29/10) bersama temanya di Kelurahan Kaliuntu mengatakan “Selama ini parkir di jalan Cendrawasih seputar Kertha Usada Dinas Perhubungan dan adat mengelola. Dari hasil parkir kita setorkan ke DLLAJ/Perhubungan, situasi ini juga menemukan hasil tak seberapa dan yang banyak disebabkan kurangnya kesadaran karyawan Kertha Usada untuk ikut berkontribusi dengan membayar retribusi parkir padahal saat ini Kertha Usada memilik tempat parkir sendiri tetapi karyawan banyak parkir di utara menggunakan lahan pemerintah dan adat kok tidak mau bayar,”kata Doi
Kondisi ini kenapa Dinas Perhubungan diam tidak bertindak atau memperjuangan PAD yang diberikan para jukir. Lanjut kata temen Doi,”Kok Dishub diam tidak memperjuangkan kami rakyat kecil yang memberikan kontribusi.Disamping itu Kertha Usada punya lahan sendiri menjadi penyebab kekurangan pemasukan dan disepanjang jalan baru masuk jalan Cendrawasih ada yang pasang tali seakan tidak diberikan parkir. Harus katanya masuk kedalam tidak boleh parkir di pinggir jalan dan apa yang kita setorkan kepada pemerintah Buleleng menjadi berkurang,”jelasnya
Para Jukir tidak mempermasalahkan lahan parkir Depan Kertha Usada karena itu kewenganan pihak Kertha Usada hanya saja parkir disisi utara dan lahan adat yang sering digunakan karyawan Kertha Usada enggan kontribusi
Kepala Disnas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP dikonfirmasi Senin(30/10) pihaknya yang memiliki kewenangan tak merasa memasang portal di jalan sekitar Kertha Usada bahkan tak mengetahui sama sekali kalau ada bentangan tali disepanjang pinggir jalan tersebut seakan melarang pengunjung Kertha Usada untuk parkir ditempat itu yang mana lahan tersebut merupakan Pasum ,”Kalau yang pasang tali kami belum mengetahui, segera nanti saya tugaskan Kabid dan Kasi untuk turun dan duduk bersama dengan jukir disana apa yang terjadi,”kata Gunawan.
Terkait minimnya karyawan Kertha Usada membayar retribusi parkir di utara Kertha Usaha dan mengakibatkan penurunan kontribusi buat Pemkab Buleleng , Gunawan menyebutkan, kontribusi parkir tidak masuk ke Dishub semua ke PAD parkir dan kas daerah “Kalau retribusi parkir adalah jika menggunakan tempat parkir wajib bayar dan itu adalah tugas jukir menagih., Wajib hukumnya, kalau sudah parkir ya harus bayar dan ini semua bisa dikomonikasikan,”papar Kadishub Gede Gunawan.
(ds)