Pendidikan

Marak Bullying di Sekolah, Tomud Jakbar: Jangan Perbanyak Spanduk Tapi Edukasi

116
×

Marak Bullying di Sekolah, Tomud Jakbar: Jangan Perbanyak Spanduk Tapi Edukasi

Sebarkan artikel ini
Tokoh Pemusa Jakarta Barat Umar Abdul Aziz, Ketua Yayasan Satria Hafani Baihaqi, dan Ketua Umum GENAB Geraldi Aria Bangsawan

Jakarta, Faktapers.id – Tokoh Pemuda Jakarta Barat H. Umar Abdul Aziz angkat bicara terkait maraknya kasus bullying di sekolah yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Hal itu dikatakan saat menghadiri Talkshow Edutaiment yang diadakan oleh Gerakan Nasional Anak Betawi (GENAB) dengan tema ‘Peran Pemuda dalam membangun pelajar DKI Jakarta berkreasi dan berprestasi’ yang digelar di Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-alawiyah Satria Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Umar berharap sudah tidak ada lagi hal serupa di DKI Jakarta khususnya Jakarta Barat.

“Mestinya pemerintah tidak hanya sebatas melakukan edukasi lewat spanduk tapi harus terjun langsung ke sekolah untuk edukasi dan pembinaan,” kata Umar.

Menurutnya, dengan diadakannya seminar seperti ini dapat menumbuhkan suatu komunikasi dari pimpinan pimpinan yang hadir, terutama kepala Sekolah terhadap siswa binaannya dari sekolah masing – masing.

“Untuk itu kami menggandeng Gerakan Nasional Anak Betawi (GENAB) untuk sosialisasikan acara – acara yang memang nantinya dapat mengedukasi kepada siswa – siswi binaan serta kepala sekolah yang ada di jakarta barat ini agar hal tersebut tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Dikatakan Umar, Hal yang perlu ditegaskan terhadap anak – anak muda serta para siswa sekolah adalah pembinaan yang harus dilakukan oleh dinas pendidikan serta dari pihak Kepolisian.

“Jangan hanya memperbanyak spanduk – spanduk yang bertuliskan stop bullying, stop kekerasan sekolah, tetapi edukasi yang seperti inilah yang harus dilakukan,” tuturnya.

Maka dari itu Umar berharap kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kepolisian secara continue melakukan ke sekolah – sekolah yang memang sudah terdapat data – data anak tersebut yang pernah melakukan tawuran dan kekerasan.

(ibeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *