Jakarta, Faktapers.id – Hashim Djojohadikusumo mengklaim bahwa sang kakak Prabowo pernah mengagalkan upaya dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang nilai kontraknya mencapai Rp 51 triliun.
Adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Prabowo tidak merestui korupsi sehingga kontrak yang terindikasi di-mark up itu dibatalkan.
Menurut Hashim, kontrak yang dimaksud berkaitan dengan pembelian senjata, satu senjata sebenarnya hanya 800 dollar, tetapi ketika sampai di meja Prabowo harganya diduga berubah menjadi 10.800 dollar.
“Pak Prabowo lihat kontrak-kontrak di sini itu hampir semua ada korupsi. Dia tidak ada waktu untuk tender ulang. Apa yang terjadi? Dia batalkan semua kontrak. Dia batalkan kontrak-kontrak senilai Rp 51 triliun. Daripada dia merestui korupsi karena dia sudah tahu ini korupsi,” ungkap Hashim di acara Guyub Nasional, di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Kata Hashim, jika Prabowo jahat, bisa saja meminta jatah satu persen atau lima persen dari kontrak tersebut. Menurutnya, jika mendapat jatah satu persen saja, maka Prabowo bisa mengantongi Rp 510 miliar. Kalau meminta lima persen, maka bisa mendapat Rp 2,5 triliun.
“Maaf, kalau dia jahat, kalau Prabowo jahat, dia minta saja satu persen dari rekanan. Satu persen dari Rp 51 triliun berapa? Rp 510 miliar, bisa paham kan? Kalau dia minta lima persen saja, Rp 2,5 triliun, bukan? Enggak usah gila-gila lah, enggak usah 50 persen, 100 persen, lima persen saja,” sebutnya.
Hashim mengatakan, bahwa Prabowo menolak godaan-godaan tersebut. Ia bahkan berani bersaksi bahwa Prabowo telah menyelamatkan uang rakyat.
“Prabowo menolak godaan, saya bersaksi, saya saksi. Dia selamatkan uang kalian, your money, itu uang kalian. Dia selamatkan, ya Rp 15-20 trilun dari tangan-tangan koruptor,” kata Hashim.
“Kerakusan di Indonesia ini sudah melampaui batas. Batas yang gila, lebih gila lagi. Ini adalah uang kalian, uang yang mau dirampok adalah is your money,” pungkasnya.
[]