Singaraja.Faktapers.id – Sejak PSI menetapkan Kaesang Pangarep sebagai Ketum, lonjakan masyarakat milinial dalam menenukan peta politiknya mulai terlihat .
Perubahan politik semakin jelas dan terarah, kendati muda namun Kaesang Pangarep dinilai sangat layak membawa perubahan dibawah kendali sang ayah kendati saat ini sang ayah Presiden Joko Widodo diam-diam menyusun strategi jitu membawa perubahan ke arah yang lebih baik kepada seluruh anak bangsa Indonesia
Khusus di Buleleng, DPD Partai Solidaritas Indolnesia (PSI) dikendalikan I Komang Subrata Jaya. SH, MH,. PSI semakin dikenal oleh kalangan masyarakat muda apalagi sepak terjang Komang Subrata Jaya loyal terhadap masyarakat dalam membutuhkan sentuhan bantuan baik hukum maupun hal lainya
Saat ini PSI bergabung dengan 8 Parpol mengusung calon presiden Prabowo-Gibran pada Pemilu (14/2/2024) sekaligus Ketum PSI adik dari Gibran Rakabuming Raka wali kota Solo. PSI dengan 8 Parpol gelar rapat Koordinasi Tim Kampanye Prabowo – Gibran cabang Buleleng Minggu (19/11). Kepada awak media Komang Subrata Jaya sangat berharap koalisi 9 parpol membawa perubahan politik,
“Kita akan rampungkan struktur pemenangan khusus di Buleleng, sehingga calon yang kita usung menang di satu putaran atau dua putaran menang dan merubah peta politik di Buleleng “papar I Komang Subrata Jaya.
Lanjut pria asal Desa Temukus Kecamatan Banjar/Buleleng pada pemilu 14 Ferbruari 2024 nanti jiwa muda terbangkit dan mampu mengusung menang Prabowo-Gibran,”Kalau rival kita berharap 80 persen kita hanya minta 50 persen + 1, 2 sehingga ambisi menang tidak muluk-muluk apalagi janji kita dengan masyarakat Buleleng. Makanya kita dengan partai koalisi ini kita bisa berusaha semua dengan tetap mengkampanyekan Prabowo- Gibran sehingga tercipta kemengan dan kita optimis 50+1,”ujar Subrata Jaya.
Berubahnya politik di Buleleng dan semakin menyempitkan gerakan partai sebelah, PSI memiliki langkah yang konkrit”Dengan majunya Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI semua kader dari pusat dan ketingkat bawah dihimbau untuk berpolitik secara santun dan tetap menjaga atau menjelekan, memfitnah calon lain partai. Atau partai lain menjelekan kita jangan ditanggapi biarkan masyarakat menilai sendiri,”terang I Komang Subrata Jaya.
(ds)
