OlahragaNasional

Pil Pahit Dirasakan Husaini yang Terlalu Percaya Diri, Timnas U-17 Gagal Lolos,

87
×

Pil Pahit Dirasakan Husaini yang Terlalu Percaya Diri, Timnas U-17 Gagal Lolos,

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers id –  Akibat pelatih terlalu percaya diri, akhirnya Timnas Indonesia U-17  harus merasakan kepahitan dengan gagal lolos ke fase 16 besar gelaran Piala Dunia U-17 edisi tahun ini.

Meski sempat yakin lolos ke fase selanjutnya dengan menjadi salah satu dari tim peringkat tiga terbaik turnamen, Arkhan Kaka akhirnya resmi tersingkir setelah kalah bersaing dengan tim lainnya.

Laman fifa.com merilis, Indonesia U-17 hanya mampu menempati posisi juru kunci di tabel tim peringkat ketiga terbaik. Mereka kalah bersaing dengan Iran, Jepang, Uzbekistan dan Venezuela yang sukses ke babak gugur, serta Burkina Faso yang menempati posisi kelima tim peringkat tiga terbaik.

Fakhri Husaini, Pelatih yang kerap kali melontarkan pernyataan yang kontroversial tersebut selama ini merasa tertampar dengan kegagalan Timnas Indonesia U-17 melaju ke babak selanjutnya.

Beberapa waktu lalu, mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 tersebut menyatakan bahwa dirinya yakin anak asuh Bima Sakti itu bakalan lolos ke babak 16 besar.

Sebelumnya mantan pemain tengah andalan Timnas Indonesia itu meyakini Ikram Al Giffari dan kawan-kawan bakal mampu menggulung lawan-lawan mereka di grup A, dan meraih tiket ke babak 16 besar turnamen.

Akan tetapi apa yang terjadi, akhirnya fakta  berbicara lain. Komentar yang dilontarkan oleh coach Fakhri saat itu ternyata tak menjadi kenyataan. Timnas Indonesia U-17 yang memiliki modal dua poin, masih belum cukup untuk bersaing memperebutkan satu tiket ke babak gugur dan harus terhenti langkahnya sampai di fase grup saja.

Memang Timnas Indonesia U-17 cenderung selama tampil kurang meyakinkan di fase penyisihan grup. Dari tiga laga yang telah mereka jalani, Pasukan Garuda Muda hanya mampu mengumpulkan dua poin hasil dari dua kali imbang dan sekali kalah.

Dari laman match report FIFA, dua poin yang dimiliki oleh Indonesia didapatkan dari hasil imbang 1-1 saat menghadapi Ekuador dan Panama. Sementara saat berhadapan dengan Maroko, Nabil Asyura dan kolega harus menyerah dengan skor 1-3.

Dengan kegagalan  Garuda Muda kali ini, coach Fakhri harus mulai sadar ya ternyata memang Timnas Indonesia membutuhkan pemain keturunan yang memiliki kualitas lebih  di atas mereka.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *