DaerahJawa

Waspadai Bahaya Hidrometeorologi, Pemkab Klaten Gelar Apel Siaga

135
×

Waspadai Bahaya Hidrometeorologi, Pemkab Klaten Gelar Apel Siaga

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar apel siaga bencana hidrometeorologi di halaman Pendapa Kabupaten Klaten, pada Rabu (22/11/2023).

Apel ini dipimpin langsung oleh Bupati Klaten Sri Mulyani. Ratusan personel mengikuti apel ini, terdiri dari TNI, Polri, dan relawan kebencanaan dari berbagai unsur organisasi.

Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan wilayah menghadapi potensi bencana hidrometerologi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sri Mulyani mengingatkan seluruh stakeholder kebencanaan untuk mewaspadai potensi bencana, khususnya bencana yang disebabkan oleh musim kemarau panjang.

Bupati menyampaikan, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau kali ini diperkirakan berlangsung hingga Februari 2024.

“Normalnya musim hujan dimulai pada November, namun kondisi saat ini wilayah Klaten masih musim kemarau dan diprediksi berlangsung cukup panjang. Kita harus sama-sama siaga,” ungkapnya.

Sri Mulyani mengingatkan, potensi bencana yang muncul akibat kemarau panjang di antaranya kekeringan hingga kebakaran, baik lahan maupun pemukiman.

Karenanya, perlu adanya kesiapsiagaan bencana saat masuk musim hujan. Pasalnya, kemarau panjang dengan tingkat kekeringan lahan yang tinggi telah memunculkan potensi bencana saat wilayah Klaten memasuki musim hujan.

“Khususnya di wilayah pelaksanaan PSN (Proyek Strategi Nasional) jalan tol dan pekerjaan penunjangnya. Dengan kondisi kemarau yang panjang dan menyebabkan lahan semakin kering, dikhawatirkan saat masuk musim hujan akan terjadi longsor,” ujarnya.

Pun demikian dengan potensi bencana lainnya baik saat musim kemarau maupun musim hujan. Kegiatan apel dilanjutkan dengan inspeksi sarana dan prasarana penunjang kesiapsiagaan bencana, mulai dari peralatan relawan hingga kesiapan dapur umum yang dibutuhkan saat terjadi bencana.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *