Jabodetabek

DTKTE DKI Jakarta Gelar FGD Bertajuk “Strategi Pengembangan Produktivitas Ekonomi Jakarta dalam Mewujudkan Visi Kota Global”

163
×

DTKTE DKI Jakarta Gelar FGD Bertajuk “Strategi Pengembangan Produktivitas Ekonomi Jakarta dalam Mewujudkan Visi Kota Global”

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Pengembangan Produktivitas Ekonomi Jakarta dalam Mewujudkan Visi Kota Global” pada Kamis, 21 Desember 2023, di Ruang Pola Bappeda, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

Acara tersebut dihadiri dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono.

Pada pembukaan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta memberikan pesan bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan dalam peningkatan produktivitas Jakarta dan visi Jakarta dalam menuju kota bertaraf global, seperti masalah kemacetan, polusi udara, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Jakarta yang masih belum mampu bersaing secara global.

“Hal inilah yang menjadi pesan penting yang perlu dibahas dengan tujuan untuk membangun jejaring antar pemangku kepentingan dalam rangka mengakselerasi peningkatan produktivitas Jakarta, menjadi wadah diskusi untuk mengidentifikasi hambatan dan memantik strategi percepatan Jakarta menjadi kota bertaraf global,” katanya.

Dilanjutkannya, merumuskan program-program pengembangan produktivitas masyarakat dan generasi muda warga Jakarta dalam mempersiapkan Jakarta sebagai kota global menuju Indonesia Emas serta menciptakan kesepahaman bersama tentang pentingnya produktivitas dalam peningkatan kualitas perekonomian Jakarta, dan menghasilkan saran rekomendasi yang bisa diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka peningkatan produktivitas Jakarta menuju kota yang kompetitif di kancah global.

Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dewan Pengarah Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) yang diwakili oleh Direktur Bina Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Decky Haedar Ulum.

Pada Jakarta Productivity Forum kali ini juga diserahkan pertama kalinya di Indonesia sertifikat Ahli Produktivitas Utama kepada Prof. Bomer Pasaribu, Kunjung Masehat, dan Moedjiono serta penandatangan deklarasi Gerakan Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Nasional

(GNP2DS) di Provinsi DKI Jakarta dengan melibatkan 5 unsur pemangku kepentingan (pentahelix), yaitu: unsur pemerintahan yang diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, unsur akademisi yang diwakili oleh Rektor Cyber University, unsur pengusaha yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Kantor Dagang Indonesia wilayah DKI Jakarta, unsur masyarakat yang diwakili oleh Ketua Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI) wilayah DKI Jakarta, dan dari unsur media yang diwakili oleh Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah DKI Jakarta.

Beberapa narsumber pakar juga hadir, seperti Dr. Indra Pradana Singawinata sebagai Sekretaris Jenderal Asian Productivity Organization (APO) secara daring, Prof. Bomer Pasaribu selaku Ketua Tim Kerja Lembaga Produktivitas Nasional (LPN), Dharma Satriadi Direktur Utama PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan Ade Hartono Presiden Direktur PT Jakarta International Container Terminal (JICT) serta dimoderatori oleh M. Tsani Annafari, selaku Kepala Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta.

Diskusi tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, Pertama, bahwa peningkatan kualitas SDM Jakarta adalah hal yang mutlak untuk membawa Jakarta menjadi kota bervisi global karena tanpa SDM yang mumpuni, Jakarta tidak bisa bersaing dengan kota-kota megapolitan dunia lainnya.

Kedua, bahwa sektor industri dan dunia usaha merupakan sektor yang menjadi penggerak dalam peningkatan produktivitas Jakarta.

Terakhir, bahwa hal tersebut harus juga disokong oleh kemampuan efektivitas logistik di pelabuhan agar suplai dan kebutuhan Jakarta bisa terdistribusikan dengan optimal sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Jakarta.

(*/ibeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *