Faktapers.id JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo rutin berdiskusi dengan anak muda ketika melakukan kampanye pada daerah. Kali ini, Ganjar nongkrong bareng anak muda se-Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Dalam diskusi santai itu, salah satu anak muda bernama Yudha bercerita pernah dimintai beberapa orang uang ketika mau merintis usaha lalu kesulitan mengurus perizinan. Ia lantas meminta-minta agar pasangan dari cawapres Mahfud MD itu dapat membumihanguskan praktik korupsi dalam Indonesia. Sebab, menurutnya, tindakan yang dimaksud sangat merugikan masyarakat.
“Saya lihat visi misi Bapak kan memberantas korupsi. Tolong Pak nanti praktik korupsi benar-benar disikat akibat itu sangat merugikan rakyat,” katanya terhadap Ganjar, Selasa (16/1/2024).
Menjawab hal itu, Ganjar membenarkan bahwa korupsi adalah musuh negara. Untuk itu ia bertekad menuntaskan langkah pidana yang dimaksud sampai ke akar-akarnya.
“Makanya pada waktu saya jadi gubernur dulu, slogan saya ‘Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi’. Itu akibat di area masyarakat, persoalan paling pelik ya tentang itu,” katanya.
Bahkan Ganjar dulu harus berjuang keras mewujudkan pemerintahan yang tersebut bersih serta melayani. Ia kerap melakukan inspeksi menadak (sidak) untuk membereskan jikalau ada anak buah yang tersebut macam-macam.
“Pertanyaanmu mengingatkan saya pada satu cerita. Dulu ada gubernur yang tersebut marah-marah pada jembatan timbang pada Subah, Batang. Itu lantaran adanya laporan pungli yang mana dilaksanakan para petugas jembatan timbang. Waktu ia sidak, ia menemukan praktik itu serta beliau marah sampai gebrak meja. Ada yang tahu siapa?” tanya Ganjar.
“Pak Ganjar,” teriak warga kompak.
Saat itu, kata Ganjar, para sopir mengeluhkan setiap lewat dimintai uang mulai Rp50.000 sampai Rp100.000. “Dan itu saya sikat yang dimaksud pertama, kemudian menyusul saya sikat pungli di tempat Samsat, Dinas Perizinan, kemudian lainnya,” katanya.
Karena ketegasannya itulah, pada 10 tahun menjadi pemimpin Jateng, praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan juga Nepotisme) mampu dihapuskan. Imbasnya, anggaran naik, pelayanan untuk rakyat diadakan prima, dan juga kesejahteraan rakyat meningkat.
“Maka saya akan terus konsisten mengenai itu, kalau ada korupsi, sikat! Apalagi sekarang ada Pak Mahfud, tambahan sat set lagi,” katanya.